Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (16/6), mengatakan pemimpin oposisi yang dipenjara, Alexey Navalny, dihukum sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya.
Berbicara dalam konperensi pers di Jenewa usai melangsungkan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Putin – tanpa menyebut nama Navalny – mengatakan “ia sengaja melakukan tindakan untuk ditangkap.”
Navalny adalah musuh politik Putin yang paling terkemuka. Dia ditangkap pada Januari lalu ketika dia kembali dari Jerman, di mana dia dirawat di sebuah rumah sakit di Berlin selama lima bulan. Navalny dirawat karena diracuni.
Navalny menuduh bahwa agen Rusia memasukkan agen saraf Novichok ke pakaian dalamnya pada Agustus lalu. Moskow membantah klaim itu.
Navalny dijatuhi hukuman dua setengah tahun Februari lalu karena melanggar syarat-syarat dari penundaan hukuman yang diberikan setelah dijatuhi hukuman pada 2014 dengan tuduhan penipuan, sebuah tuduhan yang menurut Navalny merupakan rekayasa dan bermotif politik.
Kepada wartawan Putin mengatakan, Navalny sudah sepantasnya dihukum karena melanggar masa percobaannya dan dia tahu akan ditangkap apabila dia kembali ke Rusia.
Ketika ditanya apa yang akan terjadi apabila Navalny meninggal di penjara, Presiden Biden mengatakan “saya menjelaskan kepada Putin bahwa saya yakin konsekuensinya akan berat untuk Rusia.”
Dalam sebuah wawancara dengan NBC News minggu lalu, Putin membantah memerintahkan untuk meracuni Navalnya.
“Kami tidak punya kebiasaan untuk membunuh siapa-siapa,” kata Putin. Namun, dia tidak menjamin apakah Navalny akan keluar penjara hidup-hidup.
“Keputusan seperti itu di negara ini tidak dibuat oleh presiden,” kata Putin. “Dia tidak akan diperlakukan lebih buruk dari orang lain.” [jm/em]