Sebuah studi baru menunjukkan kadar tinggi kontaminasi radioaktif di kota Fukushima – Jepang, terdeteksi hingga sejauh 60 kilometer dari lokasi bencana nuklir paling buruk di dunia dalam seperempat abad terakhir itu.
Dua kelompok yang mendukung studi pemerintah, yaitu Friends of Earth Japan dan Citizens Against Fukushiima Aging Nuclear Power Plants, mengaitkan temuan mereka hari Rabu dengan kebocoran radioaktif di PLTN Fukushima-Daichi, yang hancur dan lumpuh akibat gempa bumi dahsyat dan tsunami 11 Maret lalu.
Para peneliti mendesak pemerintah Jepang untuk mengevakuasi kota itu, dengan mengatakan bahwa kontaminasi pada tanah sudah mencapai 30 kali lebih tinggi dari standar keamanan yang diberlakukan pemerintah sekarang di lokasi-lokasi pengujian.
Pihak berwenang belum mengomentari temuan yang dirilis dua hari sebelum kunjungan tim pakar pembersih nuklir dari Badan Tenaga Atom Internasional IAEA.
Tim IAEA yang beranggotakan 12 orang itu diperkirakan tiba di Tokyo hari Jumat, dan akan mengunjungi sejumlah lokasi di Fukushima selama kunjungan selama sembilan hari itu.
Tim itu juga akan berkonsultasi dengan pihak berwenang di Tokyo untuk mengkaji strategi pembersihan di lokasi dan di lokasi dekat PLTN yang hancur itu.
