Jutaan rakyat Sri Lanka memberi suara dalam pemilihan yang di luar dugaan hampir sama kuat antara Presiden Mahinda Rajapaksa dan salah satu bekas sekutunya.
Rajapaksa, yang telah memegang jabatan sejak 2005, mengadakan pemilihan itu dua tahun lebih awal dan para analis memperkirakan kemenangannya dengan mudah.
Walaupun popularitasnya telah menurun, Rajapaksa yakin bahwa oposisi yang selalu terpecah belah akan gagal mendapatkan penantang yang meyakinkan.
Ia tidak memperkirakan munculnya Mithripala Sirisena, yang mengundurkan diri sebagai menteri kesehatan dan membelot ke pihak lain dan menjadi calon oposisi pada November, yang menyulut gelombang pembelotan dari pemerintah.
Ketika mencoblos di daerah pemilihannya Kamis, Rajapaksa mengatakan ia yakin ia akan diberi kepemimpinan negara untuk ketiga kalinya.