Jutaan orang dan ribuan kota di sekitar 170 negara hari Sabtu (25/3) memadamkan listrik sebagai bagian dari “Earth Hour”, suatu upaya global untuk menarik perhatian pada perubahan iklim.
The World Wild Fund for Nature memulai “Earth Hour” pertama tahun 2007 di Australia. Upaya internasional itu berawal sebagai gerakan akar rumput yang mengajak orang mengurangi penggunaan energi guna mengatasi perubahan iklim.
Puluhan monument dan gedung terkenal – dari Red Square di Moskow, Big Ben di London, Opera House di Sydney dan Burj Khalifa di Dubai – ikut memadamkan listrik selama 60 menit mulai jam 8.30 malam waktu setempat.
“Kami memulai Earth Hour tahun 2007 untuk menunjukkan pada para pemimpin dunia bahwa perubahan iklim merupakan isu yang menjadi perhatian warga,” ujar Koordinator WWF Siddarth Das pada kantor berita Perancis AFP. “Gerakan yang saat itu bersifat simbolis menjadi gerakan global seperti sekarang berkat kerendahan hati dan peran luar biasa warga dalam isu-isu yang mempengaruhi kehidupan mereka.”
Banyak acara dilangsungkan untuk mendorong kesadaran tentang bagaimana kegiatan manusia ikut memberi sumbangan yang tidak kecil pada perubahan iklim.
Di India, ratusan pesepeda mengikuti “Pedal for the Planet” yang merupakan bagian dari kampanye untuk mendorong orang menghemat energi dan meminimalkan penggunaan bahan bakar fosil. Penyelenggara acara Anuj Mathur mengatakan pada kantor berita Reuters, “ini dilangsungkan bagi masyarakat kami, bagi kemaslahatan planet kami, dan ini sesuatu yang akan kami wariskan pada anak cucu kami, pada generasi kami. Jadi kami melakukannya untuk planet ini, dan ini merupakan gagasan kecil untuk menunjukkan tekad kami pada negara dan masyarakat.” [em]
