Ribuan demonstran pro-kemerdekaan berkumpul di ibukota Taipei, Sabtu (20/10) untuk menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap sikap China atas wilayah mereka.
Demonstrasi di Taipei itu diadakan oleh Aliansi Formosa, yang telah mendesak Partai Demokratik Progresif yang berkuasa di Taiwan untuk melakukan amandemen UU Referendum, sehingga warga Taiwan dapat memutuskan untuk mengubah nama resmi pulau itu dari Republik China menjadi Taiwan.
Dalam pidato Hari Nasional 10 Oktober lalu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berjanji akan mendorong pertahanan pulau itu terhadap ancaman militer China .
China memutuskan hubungan dengan pemerintah Tsai tak lama setelah pelatikannya tahun 2016 lalu, dan sejak saat itu telah meningkatkan tekanan diplomatik, ekonomi dan militer terhadap Taiwan untuk memaksanya menyetujui posisi Beijing bahwa negara pulau itu merupakan bagian dari China. [em]