Ribuan pencari suaka Afrika memprotes rencana Israel untuk mendeportasi mereka.
Israel mengatakan ribuan migran diberi tenggat waktu 60 hari untuk menerima tawaran meninggalkan negara tersebut dan pindah ke sebuah negara di Afrika dengan imbalan 3.500 dolar dan sebuah tiket pesawat. Mereka yang tidak menerima tawaran itu, selambat-lambatnya tanggal 1 April, akan dipenjarakan tanpa batas waktu yang jelas.
Meski belum ada pernyataan resmi dari Israel, banyak pencari suaka memperkirakan negara Afrika yang dimaksud sebagai lokasi penempatan baru mereka adalah Rwanda.
Para migran itu berkumpul di depan Kedutaan Rwanda untuk Israel dan mendesak Rwanda dan presidennya, Paul Kagame, untuk menolak bekerjasama dengan Israel.
“Kagame, kami bukan untuk dijual, '' begitu pernyataan yang tertulis pada sebuah spanduk. "Apakah Anda akan mendeportasi saya jika saya berkulit putih?" ujar spanduk lainnya, yang dipegang oleh para demonstran dengan wajah bercat putih.
Di Israel terdapat 40.000 migran, kebanyakan berasal dari Eritrea dan Sudan, yang mengatakan mereka meninggalkan negara mereka untuk menyelamatkan diri dari bahaya. Israel menyatakan mayoritas migran itu adalah pencari kerja. [mg/ab]