Tautan-tautan Akses

Ribuan Warga Iran Unjuk Rasa setelah Militer Akui Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina


Para mahasiswa Iran melakukan unjuk rasa di depan Universitas Amirkabir di Teheran, mengecam penembakan pesawat penumpang Ukraina dalam aksi hari Sabtu (11/1).
Para mahasiswa Iran melakukan unjuk rasa di depan Universitas Amirkabir di Teheran, mengecam penembakan pesawat penumpang Ukraina dalam aksi hari Sabtu (11/1).

Ratusan orang menggelar demonstrasi di beberapa kota di Iran hari Sabtu (11/1) setelah pihak militer mengakui mereka telah secara keliru menembak jatuh pesawat sipil Ukraina, menewaskan seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 176 orang.

Malam tuguran untuk mengenang para penumpang pesawat Ukraina yang secara keliru ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Korps Garda Revolusioner Iran bergulir menjadi demonstrasi anti-pemerintah di kota-kota di seluruh Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengeluarkan pernyataan yang menyebut insiden tragis itu terjadi karena kesalahan manusia.

Dibutuhkan waktu selama tiga hari bagi pemerintah Iran untuk akhirnya menyatakan bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat yang menewaskan seluruh penumpang dan awaknya itu.

Komandan Pasukan Dirgantara di Garda Revolusioner Iran, Amir Ali Hajizadeh, mengatakan begitu ia yakin terjadinya insiden itu, ia berharap ia mati sehingga tidak perlu menyaksikannya.

Sejumlah acara mengenang para korban berubah menjadi demonstrasi kemarahan di jalan-jalan. Sebagian berteriak “pemimpin kami bodoh” dan “sumber rasa malu.” Lainnya mengecam Garda Revolusioner Iran sebagai pasukan yang “tidak kompeten” dan “membuat malu bangsa kita.”

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa.

Presiden Amerika Donald Trump menyampaikan sejumlah cuitan dalam bahasa Farsi dan Inggris, menunjukkan dukungannya sejak lama pada para demonstran Iran.

“Kepada rakyat Iran yang berani dan sudah sejak lama menderita: saya berdiri bersama kalian sejak mulai menjabat, dan pemerintahan saya akan terus membantu kalian. Kami menyimak demonstrasi yang kalian lakukan setiap hari dan terinspirasi oleh keberanian kalian.”

Kemarahan terhadap jatuhnya pesawat penumpang Ukraina itu meluas.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pernyataan hari Sabtu (11/1) mengatakan, “Iran telah mengaku bersalah menembak jatuh pesawat Ukraina. Tetapi kami menuntut pengakuan bersalah secara penuh. Kami minta jaminan Iran untuk melakukan penyelidikan penuh dan terbuka, membawa orang-orang yang bertanggung jawab ke meja hukum, mengembalikan jenazah para korban, membayar kompensasi, dan meminta maaf secara resmi lewat saluran diplomatik.”

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga menuntut jawaban.

“Pesan kepada orang-orang di seluruh dunia yang marah karena insiden ini adalah mereka menuntut jawaban, akuntabilitas dan juga keadilan. Ini adalah tragedi yang seharusnya tidak terjadi,” kata Trudeau.

Amerika Jumat lalu (10/1) memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal ke dua pangkalan militer Amerika di Irak minggu lalu, dan mengancam akan mengambil tindakan lebih jauh untuk melemahkan perekonomian Iran jika negara itu terus melakukan apa yang dinilai sebagai tindakan teroris. (em/ii)

XS
SM
MD
LG