Ribuan warga Yaman berunjuk rasa di jalan-jalan di Sanaa hari Sabtu (24/1), dalam protes besar terhadap Houthi, sejak milisi Syiah menduduki ibukota bulan September.
Para pemrotes yang berdemo berteriak "Turun, turunkan peraturan Houthi!" menyusul seruan oleh Gerakan Penolakan (Rejection Movement), sebuah kelompok yang belum lama dibentuk di daerah-daerah provinsi untuk mencegah milisi yang kuat itu .
Puluhan pendukung Houthi mencoba menghentikan demonstrasi, yang memicu baku-hantam singkat, sebelum mereka meninggalkan tempat itu, ketika jumlah pemrotes terus bertambah, menurut laporan wartawan AFP.
Pemrotes berkumpul di Change Square dekat University of Sanaa, sebelum mereka bergerak menuju ke Istana Republik, di Sanaa pusat, kata penyelenggara demo.
Istana itu tempat tinggal Perdana Menteri Khalid Bahah, yang meninggalkan istananya Rabu ke tempat yang tidak diketahui, setelah dua hari dikepung oleh milisi.
Tetapi pemrotes mengubah rute mereka dan menuju ke kediaman Presiden Abdrabuh Mansur Hadi, untuk mengungkapkan “penolakan atas pengunduran dirinya”.
Pemrotes juga menuntut agar Hadi "memberlakukan wewenang negara" dalam menghadapi cengkeraman kuat Houthi. Presiden Hadi yang mengundurkan diri Kamis mengatakan, ia tidak dapat lagi menjabat di kantornya, kalau negara itu dalam “jalan buntu total”.
