Sebuah roket, yang dikembangkan oleh seorang wirausaha Jepang yang tidak konvensional dan pernah dihukum karena melakukan penipuan, meledak tidak lama setelah diluncurkan hari Sabtu (30/6). Ini adalah pukulan besar terhadap usahanya menerbangkan roket swasta Jepang yang pertama ke antariksa.
Interstellar Technologies, yang didirikan oleh pencipta penyedia layanan internet Livedoor, Takafumi Horie, meluncurkan roket yang tak berawak, MOMO-2, dari tempat percobaan di Taiki, bagian selatan Hokkaido.
Tetapi gambar-gambar televisi menunjukkan roket sepanjang 10 meter itu jatuh kembali ke tempat peluncuran beberapa detik setelah diluncurkan dan terbakar.
Tidak ada yang cedera dilaporkan dalam ledakan besar itu.
Roket yang membawa peralatan pengamatan itu tadinya akan diluncurkan hingga ketinggian lebih dari 100 kilometer. Kegagalan itu terjadi setelah kegagalan sebelumnya bulan Juli tahun lalu, ketika para insinyur kehilangan kontak dengan sebuah roket kira-kira satu menit setelah diluncurkan.
Interstellar Technologies mengatakan mereka akan meneruskan program pengembangan roketnya setelah menganalisis kegagalan terbaru itu.
Horie, pengusaha eksentrik pengendara mobil Ferrari itu, pernah membantu usaha Jepang bergeser ke ekonomi yang berbasis informasi dalam tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an. Tetapi ia kemudian meringkuk dua tahun dalam penjara karena penipuan pembukuan. Horie mendirikan Interstellar pada tahun 2013.
Namun, usaha swasta Jepang untuk menjelajah antariksa sejauh ini gagal bersaing dengan Badan Penjelajahan Antariksa jepang yang dikelola pemerintah. [gp/uh]