Tautan-tautan Akses

Rusia Tingkatkan Aksi Intelijen terhadap Barat


Bendera AS dan Rusia berkibar di jembatan Mont-Blanc menjelang pertemuan puncak AS-Rusia, pada 15 Juni 2021 di Jenewa. (Foto: AFP)
Bendera AS dan Rusia berkibar di jembatan Mont-Blanc menjelang pertemuan puncak AS-Rusia, pada 15 Juni 2021 di Jenewa. (Foto: AFP)

Rusia meluncurkan kembali operasi intelijennya terhadap Barat sejak invasinya ke Ukraina pada 2022, menurut para analis.

Pilot helikopter Rusia Maxim Kuzminov membelot ke Ukraina pada Agustus 2023. Dia pindah ke Spanyol dan memulai hidup baru dengan identitas palsu.

Bulan lalu, tubuh Kuzminov yang penuh bekas tembakan ditemukan di tempat parkir di Spanyol selatan. Rusia belum mengakui pembunuhan tersebut. Namun direktur badan intelijen luar negeri Moskow menggambarkan Kuzminov sebagai ‘mayat moral’ karena telah membelot.

Para analis mengatakan pembunuhan itu adalah contoh terbaru tentang bagaimana operasi intelijen Rusia dihidupkan kembali sejak Eropa mengusir ratusan tersangka mata-mata Kremlin setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022.

“Ada kesan perasaan aman bagi orang-orang Eropa karena mata-mata Rusia sudah tidak ada lagi, dan kemampuan mereka telah dibatasi secara signifikan. Namun masalahnya adalah tidak demikian. Mata-mata Rusia lebih perkasa dari sebelumnya,” ujar Marina Miron, guru besar di Jurusan Studi Perang di Kings College London.

Bendera Rusia dan AS berkibar di dekat pabrik Ford Sollers, perusahaan patungan produsen mobil AS Ford dengan mitra Rusia, di Vsevolozhsk, Wilayah Leningrad, Rusia, 27 Maret 2019. (Foto: REUTERS/Anton Vaganov)
Bendera Rusia dan AS berkibar di dekat pabrik Ford Sollers, perusahaan patungan produsen mobil AS Ford dengan mitra Rusia, di Vsevolozhsk, Wilayah Leningrad, Rusia, 27 Maret 2019. (Foto: REUTERS/Anton Vaganov)

Media pemerintah Rusia bulan lalu menerbitkan sebuah percakapan telepon yang disadap antara dua perwira senior angkatan udara Jerman yang membahas penyediaan rudal jarak jauh “Taurus” ke Ukraina. Kyiv telah memperingatkan bahwa seluruh jaringan mata-mata Rusia beroperasi di Jerman.

Sementara itu, badan intelijen Prancis sedang menyelidiki kampanye yang didukung Rusia yang bertujuan untuk campur tangan dalam pemilu Eropa bulan Juni. Perancis bulan lalu memperingatkan bahwa Eropa sedang berada di bawah “serangan informasi” dari Rusia.

“Rusia masih menginvestasikan miliaran dolar untuk operasi intelijen di Eropa, mengembangkan kemampuan yang dirancang untuk campur tangan dalam pemilu; meradikalisasi berbagai kelompok sosial, etnis, dan agama termasuk kelompok minoritas; menginvestasikan miliaran dolar untuk proksi-proksi politik, yang sesungguhnya bahkan bisa mengambil alih kekuasaan,” kata Oleksandr Danylyuk, peneliti di Royal United Services Institute, sebuah lembaga penelitian pertahanan dan keamanan di London, Inggris.

Para analis mengatakan Moskow semakin banyak melakukan operasi jarak jauh, menggunakan proksi-proksi non-Rusia untuk menjalankan operasinya, termasuk penjahat terorganisir dan warga negara asing dari kalangan politik dan bisnis.

Pengadilan terhadap tersangka mata-mata yang bekerja untuk Rusia kini berlangsung di Inggris, Jerman, Norwegia, Polandia dan beberapa negara lainnya.

Kembali analis Oleksandr Danylyuk dari Royal United Services Institute mengatakan: “Ini bukan lagi pertarungan ideologi. Ini tidak seperti komunisme yang melawan kapitalisme, seperti yang dulu dikatakan oleh Soviet. Tidak. Namun negara-negara otoriter justru berusaha menumbangkan Barat sebagai benteng demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia. Dan bagi negara-negara otoriter, ini adalah pertarungan eksistensial.”

Sementara itu, Direktur CIA William Burns baru-baru ini menulis bahwa ketidakpuasan terhadap perang di Ukraina pada gilirannya memberikan peluang “sekali dalam satu generasi” bagi badan-badan intelijen Barat untuk merekrut mata-mata Rusia. [lt/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG