Upaya evakuasi di kota Mariupol, Ukraina terhenti untuk hari kedua berturut-turut karena serangan tanpa henti pasukan Rusia. Padahal, Kementerian Pertahanan Rusia telah mengumumkan gencatan senjata.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah memohon diberlakukannya zona bebas terbang di atas Ukraina, tapi gagal. Negara-negara Barat menolak seruan itu, seperti disampaikan Senator Florida Marco Rubio yang berbicara dalam "ABC This Week."
"Saya pikir ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu Ukraina melindungi negaranya sendiri - baik dari serangan udara dan serangan rudal - tapi saya pikir orang-orang harus paham apa arti dari zona bebas terbang. Itu bukan peraturan yang diloloskan dan semua harus patuh. Itu adalah kesediaan untuk menembak jatuh pesawat-pesawat Federasi Rusia, yang akan memulai Perang Dunia Ketiga," jelas Senator Marco Rubio.
Pasukan Rusia terus menggempur bangunan sipil dan hunian di kota-kota di Ukraina. Sementara, negara-negara Barat terus meningkatkan sanksi terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan orang-orang yang dekat dengannya, menyebabkan nilai mata uang rubel anjlok. Putin menyebut sanksi-sanksi itu sebagai deklarasi perang, sementara ia sendiri berperang dengan tetangganya.
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, berbicara pada Minggu (6/3) di "ABC This Week" bahwa presiden Rusia salah mengkalkulasi serangannya.
"Ini bukan langkah maju yang mudah bagi Presiden Putin, dan seperti diketahui, terdapat 141 suara dalam Dewan Keamanan PBB yang menentang Rusia. Mereka terisolasi dalam Dewan Keamanan, dan terisolasi di seluruh dunia," ujarnya.
Kementerian Pertahanan Rusia merilis beberapa foto, yang belum bisa diverifikasi, yang diklaim menunjukkan sebuah serangan drone terhadap posisi militer Ukraina, sementara tank-tank Rusia memasuki suatu wilayah hutan.
Namun Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan warga Ukraina akan melawan demi negara, tapi perjuangan mereka lebih besar dari Ukraina.
“Kami tidak mau kembali ke USSR. Kami melihat masa depan kami sebagai negara Eropa yang demokratis dan modern. Dan kami mengharapkan dukungan dari seluruh dunia, karena kami berperang tidak hanya bagi Ukraina. Kami memperjuangkan nilai-nilai. Kami berjuang bagi semua dunia modern. Kita harus menghentikan Putin," tegasnya.
Ribuan warga Ukraina dalam mobil-mobil di luar ibu kota mengantre untuk mengungsi. Sebagian memasang poster di jendela mobil bertuliskan "anak-anak dan "evakuasi."
Tapi rakyat Ukraina terus melawan. Sebuah video dari militer Ukraina, yang belum bisa diverifikasi, memperlihatkan sebuah helikopter Rusia ditembak jatuh, upaya perlawanan terbaru.
Sementara Angkatan Bersenjata Ukraina bersiap menghadapi Rusia yang terus merangsek maju di Kyiv, Barat sepertinya juga siap untuk memberi bantuan militer, tanpa bertempur langsung dengan Rusia. [vm/lt]