Saham maskapai penerbangan hari Selasa (10/10) naik setelah United Airlines dan American Airlines sedikit mempermanis prospek pendapatannya untuk triwulan ketiga.
Kedua maskapai mencatat kenaikan tertinggi dalam perdagangan tengah hari di Standard&Poor’s 500.
Investor semakin khawatir akan pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat dari tiket dan biaya, antara lain karena perang tarif antara United Airlines dan maskapai yang menawarkan tiket murah seperti Spirit Airlines. Pemberian diskon besar-besaran pada harga tiket mengancam mandeknya pendapatan yang telah membantu maskapai mengantongi laba besar dalam beberapa tahun ini.
American Airlines mengatakan, pendapatan untuk setiap kursi per mil akan naik sekitar 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan bahkan dengan margin yang lebih besar pada triwulan keempat. Angka per mil itu adalah indikator yang diawasi ketat dalam bisnis penerbangan, dan bahkan kenaikan triwulan ketiga pada kisaran setengah persen sudah cukup mendorong kenaikan saham American Airlines. Maskapai penerbangan itu memuji kenaikan harga saham yang lebih kuat dari perkiraan.
United Airlines masih memperkirakan pendapatan triwulan ketiga per kursi setiap mil akan turun dari tahun 2016, tetapi 3,75 persen bukan 4 persen, seperti perkiraan sebulan lalu. United juga mengatakan margin keuntungannya setidaknya akan 1 poin lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya karena naiknya pendapatan dan berkurangnya biaya bahan bakar.
Saham United Continental Holdings Inc melonjak 3 dolar 86 sen atau 6 persen menjadi 68 dolar 56 sen; dan American Airlines Group Inc. naik 2 dolar 41 sen, hampir 5 persen, menjadi 53 dolar 1 sen. Saham Delta, Southwest, JetBlue, Alaska dan Spirit naik dengan persentase yang lebih kecil. [ka]