Pihak berwenang yang menyelidiki serangan maut bulan lalu terhadap mal di Kenya mengatakan seorang laki-laki Norwegia-Somalia mungkin terlibat.
Pejabat-pejabat Norwegia menolak mengindetifikasi orang itu secara terbuka. Namun penyidik di Kenya mengatakan ia adalah Hassan Abdi Dhuhulow, usia 23 tahun, warga Norwegia kelahiran Somalia. Tidak jelas apakah Dhuhulow masih hidup.
Martin Bernsen, jurubicara Dinas Keamanan Polisi di Norwegia, mengatakan pihak berwenang telah menyelidiki kemungkinan keterlibatan seorang warga Norwegia dalam serangan di mal itu.
Dalam wawancara dengan VOA hari Jumat (18/10), ia mengatakan, "kecurigaan semakin kuat" dalam seminggu ini. Ditambahkan, bukti yang menguatkan kecurigaan itu mencakup kamera video pengintai di mal dan wawancara dengan orang-orang yang punya informasi tentang kemungkinan tersangka itu.
Polisi Kenya sebelumnya merilis nama empat militan lain yang menurut mereka terlibat serangan itu, semuanya tewas.
Sekelompok orang bersenjata menyerbu Westgate Mall pada 21 September, memicu saling tembak dengan pasukan keamanan selama empat hari. Setidaknya 67 orang tewas dalam serangan dan pengepungan itu, tidak termasuk kelompok bersenjata.
Kelompok militan al-Shabab berbasis di Somalia mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu dan mengancam akan melakukan tindakan kekerasan lain terhadap Kenya. Kelompok pemberontak itu menuntut pasukan Kenya mundur dari Somalia.
Pejabat-pejabat Norwegia menolak mengindetifikasi orang itu secara terbuka. Namun penyidik di Kenya mengatakan ia adalah Hassan Abdi Dhuhulow, usia 23 tahun, warga Norwegia kelahiran Somalia. Tidak jelas apakah Dhuhulow masih hidup.
Martin Bernsen, jurubicara Dinas Keamanan Polisi di Norwegia, mengatakan pihak berwenang telah menyelidiki kemungkinan keterlibatan seorang warga Norwegia dalam serangan di mal itu.
Dalam wawancara dengan VOA hari Jumat (18/10), ia mengatakan, "kecurigaan semakin kuat" dalam seminggu ini. Ditambahkan, bukti yang menguatkan kecurigaan itu mencakup kamera video pengintai di mal dan wawancara dengan orang-orang yang punya informasi tentang kemungkinan tersangka itu.
Polisi Kenya sebelumnya merilis nama empat militan lain yang menurut mereka terlibat serangan itu, semuanya tewas.
Sekelompok orang bersenjata menyerbu Westgate Mall pada 21 September, memicu saling tembak dengan pasukan keamanan selama empat hari. Setidaknya 67 orang tewas dalam serangan dan pengepungan itu, tidak termasuk kelompok bersenjata.
Kelompok militan al-Shabab berbasis di Somalia mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu dan mengancam akan melakukan tindakan kekerasan lain terhadap Kenya. Kelompok pemberontak itu menuntut pasukan Kenya mundur dari Somalia.