Stasiun televisi pemerintah Suriah mengatakan sebuah bom yang dipasang di bus yang membawa tentara Suriah di Damaskus meledak dan menewaskan seorang tentara.
Sebelas tentara lainnya mengalami luka-luka dalam ledakan bom yang terjadi pada Selasa (15/2) pagi di sebuah bundaran kepabeanan di dekat Lapangan Omayyad yang merupakan landmark ibu kota itu. Belum ada rincian lain tentang ledakan tersebut.
Ledakan-ledakan semacam itu kerap terjadi di Damaskus dalam beberapa bulan terakhir, meskipun wilayah ibu kota sebenarnya berada dalam kondisi tenang sejak pasukan pemerintah berhasil merebut kawasan permukiman di bagian timur kota itu pada tahun 2018, yang sebelumnya dikuasai pasukan pemberontak.
Dengan bantuan sekutu Presiden Bashar Al Assad – yaitu Rusia dan Iran – pasukan pemerintah kini menguasai sebagian besar Suriah. Sementara kelompok pemberontak sebagian besar terpojok di propinsi Idlib, di barat laut Suriah. Sementara pasukan Amerika Serikat dan Turki telah dikerahkan ke beberapa bagian utara dan timur negara itu.
Dua bom yang dipasang di bus yang membawa tentara Suriah di Damaskus juga meledak pada Oktober 2021, menewaskan 14 orang – ledakan yang paling banyak menelan korban jiwa di ibu kota dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok yang menyebut dirinya sebagai Brigade Qasioun mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu.
Konflik di Suriah yang berawal pada Maret 2011 telah menewaskan hampir setengah juta jiwa, memaksa separuh penduduk – yang sebelum perang berjumlah 23 juta jiwa – mengungsi, dan membuat sebagian besar negara itu hancur. [em/rd]