Sebagian demonstran yang mendukung jatuhnya Omar al-Bashir di Sudan mengutuk dewan militer yang akan menggantikannya.
Asosiasi Profesional Sudan (SPA), penyelenggara utama protes baru-baru ini terhadap al-Bashir, mengatakan mereka menolak pengumuman bahwa dewan transisi yang dipimpin oleh militer akan memerintah Sudan untuk dua tahun ke depan.
SPA mengimbau “pemerintahan transisi sipil” dan meminta rakyat agar melanjutkan aksi duduk di markas besar militer di Khartoum yang dimulai hari Sabtu lalu.
Sebagian pengunjuk rasa di Khartoum juga keberatan dengan pengambilalihan kekuasaan oleh tentara.
Bashir menjadi buron Mahkamah Kejahatan Internasional karena dituduh melakukan kejahatan perang di wilayah Darfur, Sudan, tetapi sebagian analis menyatakan keraguan bahwa mantan presiden itu akan dikirim ke luar negeri untuk diadili. (lt)