Sejumlah besar tentara Rusia tewas dalam pertempuran bersama pemberontak di Ukraina timur melawan pasukan pemerintah, kata pejabat senior NATO hari Kamis.
Wakil Sekretaris Jenderal NATO Alexander Vershbow mengatakan hal itu dalam pidato di sebuah konferensi di Riga, Latvia.
Ia juga mengatakan, "Rusia yang marah dan menuntut perubahan, telah melanggar aturan internasional" dan terus mengguncang Ukraina dan mengintimidasi tetangganya. Ini adalah salah satu "ancaman dan tantangan baru" yang dihadapi sekutu militer Barat dan Uni Eropa.
Pidato Vershbow berlangsung sehari setelah Wakil Menteri Luar Negeri Amerika untuk Urusan Eropa dan Eurasia Victoria Nuland mengatakan kepada sebuah komite Kongres AS bahwa Rusia mengirim "ribuan" tentara dan ratusan peralatan militer ke Ukraina timur.
Komandan Pasukan Amerika di Eropa, Letnan Jenderal Ben Hodges, pekan ini mengatakan kira-kira 12 ribu tentara Rusia mendukung pemberontak di Ukraina timur.
Para pejabat Rusia hari Kamis membantah pernyataan tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich mengatakan angka tersebut "dikarang" oleh Amerika dan bisa "membingungkan masyarakat internasional."
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov langsung menanggapi tuduhan bahwa Rusia memiliki 12 ribu tentara di Ukraina timur, katanya: "Tapi kenapa hanya 12 ribu, mengapa bukan 20 ribu, 25 ribu. Mengapa mereka berpikiran jumlahnya sedikit ?"