Sejumlah maskapai penerbangan utama di kawasan Timur Tengah mengumumkan bahwa mereka telah kembali beroperasi di wilayah tersebut setelah membatalkan atau mengubah rute beberapa penerbangan mereka ketika Iran meluncurkan puluhan drone dan rudal ke Israel dalam serangan pada Minggu (14/4) dini hari.
Seorang juru bicara maskapai Emirates mengatakan pada Minggu siang bahwa maskapai itu telah mengoperasikan kembali jadwal penerbangannya ke dan dari Irak, Yordania dan Lebanon. Maskapai itu, yang merupakan maskapai terbesar di Timur Tengah, telah membatalkan beberapa penerbangannya dan mengubah rute lainnya setelah banyak negara di kawasan menutup wilayah udara mereka untuk sementara waktu sebagai tanggapan atas serangan Iran terhadap Israel.
Qatar Airways juga telah memulihkan penerbangan ke wilayah Amman, Baghdad dan Beirut, demikian ungkap maskapai tersebut dalam unggahan di platform X. Etihad Airways yang berpusat di Abu Dhabi, mengumumkan pihaknya akan mengoperasikan kembali penerbangan pesawat kargo dan penumpang miliknya antara Abu Dhabi dan Tel Aviv, Amman dan Beirut pada Senin (15/4). Tetapi maskapai tersebut menambahkan, penutupan wilayah udara negara-negara di kawasan Timur Tengah pada akhir minggu lalu telah menyebabkan gangguan layanan dan maskapai itu kemungkinan akan beroperasi dengan kapasitas yang terbatas pada Senin.
"Kemungkinan masih terdapat sejumlah gangguan yang tak terhindarkanpada Senin," ungkap Etihad.
Mesir, Kuwait dan Lebanon menutup wilayah udara mereka setelah beberapa negara Arab mengumumkan penutupan wilayah udara mereka pada Sabtu (13/4).
Sementara itu, Irak, Yordania dan Lebanon mengumumkan pada Minggu pagi bahwa mereka telah membuka kembali wilayah udara mereka.
Maskapai penerbangan Israel juga mengatakan operasi kembali normal pada Minggu setelah serangan semalam sebelumnya memaksa mereka menutup wilayah udara dan menyebabkan pembatalan penerbangan. [jm/ka/rs]
Sejumlah informasi dalam artikel ini berasal dari Reuters, The Associated Press dan Agence France-Presse.
Forum