Sekjen PBB Antonio Guterres, Kamis (3/12), mengatakan dampak yang telah ditimbulkan pandemi virus corona secara global tidak akan selesai hanya dengan vaksin saja dan pemulihan penuh akan membutuhkan waktu bertahun-tahun, atau mungkin puluhan tahun.
“Dampak sosial dan ekonomi pandemi ni sangat luar biasa, dan terus meluas,” ujar Guterres dalam sesi khusus Majelis Umum PBB yang dilangsungkan untuk mengkaji tanggapan global terhadap dampak virus corona.
Sebuah laporan PBB yang dirilis pada Kamis (3/12) menyatakan 32 juta orang dapat terjerumus dalam kemiskinan akut tahun ini akibat pandemi. Badan dunia itu berupaya mengatasi dampak itu dengan memperluas bantuan kemanusiaan pada jutaan orang.
Sekjen PBB juga mendorong paket stimulus bernilai sedikitnya sepuluh persen dari PDB global dan keringanan utang bagi semua negara yang membutuhkan.
Dalam KTT dua hari itu hampir 80 kepala negara dan pemerintahan menyampaikan pidato melalui video, yang sebagian juga mencakup presentasi dari ilmuwan, pakar dan kepala beberapa badan PBB, termasuk Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Menurut John Hopkins University, dari 64,6 juta orang yang positif terjangkit virus corona, hampir 1,5 orang meninggal dunia.
Distribusi vaksin pertama yang disetujui diperkirakan akan dimulai bulan ini.
Guterres telah berulangkali menyerukan akses yang setara bagi semua negara. Akhir April lalu WHO bersama sejumlah mitra pemerintah dan swasta telah meluncurkan ACT-Accelerator dan fasilitas vaksin COVAX yang difokuskan untuk melakukan pengujian, perawatan dan ketersediaan vaksin secara adil. Namun Guterres mengatakan ada kekurangan anggaran hingga $28 miliar, termasuk $4,3 miliar yang sangat dibutuhkan untuk dua bulan ke depan. [em/p]