Tautan-tautan Akses

Sekjen PBB: Sentimen Anti Yahudi Tidak Boleh Dibiarkan Berkembang


PM Benjamin Netanyahu (kanan), dan Sekjen PBB Antonio Guterres menghadiri sebuah konferensi pers di Kantor Perdana Menteri di Yerusalem, Senin, 27 Agustus 2017. (Heidi Levine, Pool via AP)
PM Benjamin Netanyahu (kanan), dan Sekjen PBB Antonio Guterres menghadiri sebuah konferensi pers di Kantor Perdana Menteri di Yerusalem, Senin, 27 Agustus 2017. (Heidi Levine, Pool via AP)

Sekjen PBB Antonio Guterres, Senin (28/8), memperingatkan bahwa sentimen anti-Yahudi masih hidup dan berkembang pada masa kini dan bersumpah akan memerangi semua bentuk rasisme dan fanatisme.

Gutteres menyampaikan hal tersebut dalam kunjunganya ke Museum Peringatan Holokos Yad Vashem di Israel, menjelang pertemuannya dengan para pemimpin Israel dan Palestina yang ditujukan untuk memajukan usaha perdamaian.

Ia mengatakan, sentimen anti-Yahudi seharusnya tidak dibiarkan berkembang. Ia juga mengatakan, ia merasa terkejut bahwa di sebuah negara maju, ada kelompok neo-Nazi yang dibiarkan mengumandangkan slogan-slogan Nazi.

Guterres tiba hari Minggu (27/8) untuk lawatan tiga hari ke Israel dan wilayah-wilayah Palestina, kunjungan pertamanya sejak menjabat sekjen PBB awal tahun ini.

Bertemu dengan Guteress di Yerusalem, Presiden Israel Reuven Rivlin meminta sekjen PBB untuk menghentikan apa yang disebutnya diskriminasi terhadap Israel di sejumlah lembaga PBB.

Sebuah resolusi PBB baru-baru ini mengenai Yerusalem membuat marah Israel, karena menurut negara itu akan mengecilkan hubungan Yahudi ke kota tersebut. Israel juga mengecam pasukan perdamaian PBB di Lebanon karena bersikap lunak terhadap pasukan Hezbollah yang didukung Iran di kawasan perbatasan.

Guterres akan bertemu PM Palestina Rami Hamdallah, Selasa (29/8), di Tepi Barat. Ia dijadwalkan berada di Gaza pad Rabu. [ab/lt]

XS
SM
MD
LG