Di negara konservatif seperti Pakistan, tidak semua perempuan mendapat kesempatan untuk memperoleh pendidikan. Tapi di kota Karachi, keadaan itu perlahan-lahan mulai berubah dengan dibukanya sebuah sekolah.
Street-To-School tadinya didirikan sebagai sekolah konvensional bagi anak-anak. Tapi para administrator dan guru segera menyadari bahwa perempuan dan ibu rumah tangga merupakan kelompok yang paling membutuhkan pendidikan.
Mohammad Hassan adalah pendiri Street To School.
“Kami memulai proyek ini bagi anak-anak tapi kami lantas menyadari bahwa anak-anak selalu membawa PR tanpa tanda tangan orangtua. Ketika kami berupaya mencari tahu alasannya, kami baru tahu bahwa orangtua mereka tidak bisa baca tulis. Itu artinya, anak-anak tidak memperoleh bantuan yang mereka perlukan di rumah untuk membuat PR. Maka kami memutuskan menciptakan sebuah kelas khusus bagi para orangtua supaya mereka bisa mempunyai kemampuan literasi dasar untuk membantu anak mereka,” ujar Mohammad Hassan.
Program Street to School bagi pelajar dewasa baru dimulai beberapa bulan lalu, dan kini memiliki 15 siswa perempuan. Hassan memperkirakan jumlahnya akan bertambah. Dan bagi para perempuan ini tidak ada kata terlambat untuk mulai belajar. [vm/al]