Selandia Baru telah mencatat kematian pertama akibat Covid-19 sejak akhir Mei, kata para pejabat. Ini membuat jumlah kematian akibat virus tersebut di negara itu menjadi 23 orang.
Sementara itu, AS terus bertahan di posisi teratas kematian akibat Covid-19 di dunia dengan jumlah 186 ribu orang, dan lebih dari 6,1 juta kasus virus corona.
Brazil menyusul di bawah AS dengan sedikit di atas 4 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 124 ribu kematian akibat virus tersebut. India di posisi ketiga dengan hampir 4 juta kasus dan lebih dari 68 ribu kematian.
Mantan PM Italia Silvio Berlusconi telah dirawat di rumah sakit karena terjangkit Covid-19. Para dokter menyatakan Berlusconi yang berusia 83 tahun telah didiagnosis sedang dalam tahap awal pneumonia ganda. Namun kondisinya “tidak menimbulkan kekhawatiran,” kata partainya, Forza Italia, dalam suatu pernyataan. Kekasihnya, legislator Marta Fascina, juga tertular virus corona.
Produsen jas Burberry telah mendapatkan kontrak bernilai lebih dari 700 ribu dolar untuk membuat alat dan pakaian pelindung diri (APD) untuk Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris. Sebelum kontrak itu, merek ikonik itu telah memproduksi dan mendonasikan lebih dari 160 ribu unit APD untuk NHS dan berbagai yayasan amal kesehatan.
Sebuah perguruan tinggi di Pennsylvania telah mengarantina seluruh mahasiswanya setelah 24 mahasiswa teruji positif terjangkit virus corona pekan ini. Mahasiswa Gettysburg College diizinkan meninggalkan ruang mereka hanya untuk keperluan mengambil makanan dari lokasi-lokasi di kampus, untuk menggunakan kamar mandi dan untuk melakukan tes virus corona. Perguruan tinggi humaniora kecil ini memiliki sekitar 2.500 mahasiswa.
Setelah polisi di Thailand menangkap seorang lelaki, mereka mendapati bahwa orang itu terjangkit Covid-1, membuat tahanan ini adalah kasus penularan lokal pertama di negara itu dalam 100 hari, sebut pihak berwenang.
Badan anak-anak PBB hari Kamis menyatakan akan memimpin sistem pengadaan dan distribusi terbesar dan tercepat di dunia bagi vaksin Covid-19 dari puluhan produsennya dalam dua tahun agar tidak ada negara yang tidak memiliki akses ke vaksin tersebut.UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memimpin rencana alokasi vaksin Covid-19 yang dikenal sebagai COVAX.
Tujuh puluh enam negara kaya ambil bagian dalam rencana COVAX, yang bertujuan untuk membeli dan memberi akses yang setara di seluruh dunia bagi vaksin itu untuk 92 negara berpenghasilan sedang dan rendah, sebut pernyataan dari UNICEF.
“Ini adalah kemitraan berbagai pihak antara pemerintah, produsen dan mitra multilateral untuk melanjutkan perang berisiko tinggi melawan pandemi Covid-19,” kata Henrietta Fore, direktur eksekutif UNICEF, dalam suatu pernyataan. “Dalam upaya bersama kita mengupayakan vaksin, UNICEF menggunakan kekuatan uniknya dalam pemasokan vaksin untuk memastikan semua negara memiliki akses yang cepat, aman dan setara ke dosis-dosis awal sewaktu vaksin mulai tersedia,” imbuhnya.
Pada Agustus lalu, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan mengenai kemungkinan penimbunan vaksin oleh negara-negara kaya, seraya menyatakan tindakan seperti itu akan memperburuk dampak pandemi.
Ia mendorong pembentukan fasilitas vaksin Global COVAX sebagai cara untuk berbagi vaksin Covid-19 dengan negara-negara berkembang. Lebih dari 170 negara telah setuju untuk ambil bagian.
Rabu lalu, AS menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam prakarsa global itu karena WHO mengambil peran memimpin dalam upaya tersebut.
Dua puluh delapan produsen vaksin Covid-19 berbagi rencana produksi mereka dengan UNICEF, yang menyatakan dalam suatu evaluasi pasar “bahwa para produsen bersedia secara kolektif membuat vaksin dalam jumlah yang belum terjadi sebelumnya dalam 1-2 tahun mendatang,” sebut laporan yang dikeluarkan kantor berita Reuters.
Namun perusahaan-perusahaan farmasi itu menyatakan tingkat produksi “sangat tergantung” pada keberhasilan uji coba klinis, sebut Reuters.
Juga Kamis (3/9), Amnesty International menyatakan 1.320 petugas kesehatan di Meksiko meninggal karena pandemi virus corona, tingkat terburuk di seluruh dunia.
Laporan Amnesty ini menyoroti korban tewas akibat Covid-19 terhadap para petugas di garis depan. Secara keseluruhan, sedikitnya 7.000 petugas kesehatan yang meninggal akibat virus itu.
Meksiko menduduki peringkat kedelapan di dunia dengan 616.894 kasus terkukuhkan, tetapi posisinya keempat dalam hal kematian, dengan jumlah 66.329 orang meninggal karena virus itu.
Menurut analisis data dari pemerintah Meksiko yang dilakukan Reuters, para petugas layanan kesehatan di negara itu empat kali lipat lebih besar kemungkinannya meninggal karena virus itu dibandingkan dengan di AS.
“Berbulan-bulan setelah pandemi, petugas kesehatan masih meninggal dalma tingkat yang mengerikan di negara-negara seperti Meksiko, Brazil dan AS,” kata Steve Cockburn, kepada Keadilan Ekonomi dan Sosial di Amnesty International, kepada Reuters.
"Harus ada kerja sama global untuk memastikan semua petugas kesehatan diberi peralatan pelindung yang memadai, agar mereka dapat melanjutkan tugas penting tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri,” sebutnya.
Presiden Brazil Jair Bolsonaro, yang didiagnosis dengan Covid-19 dan telah meremehkan seriusnya wabah virus corona, Kamis (3/9) menyatakan warga Brazil tidak akan dipaksa untuk mendapat vaksinasi, apabila vaksin itu sudah tersedia.
Brazil mencatat lebih dari 4 juta kasus Covid-19 terkukuhkan, pada hari Kamis (3/9) dan menduduki tempat ke-dua dengan 124.614 kematian.
“Banyak orang ingin vaksin diberikan dengan cara memaksa, tetapi tidak ada undang-undang yang menyebut tentang itu,” kata Bolsonaro dalam acara bincang-bincang langsung melalui Facebook dengan para pendukungnya, sebut sebuah laporan Reuters.
Beberapa vaksin Covid-19 sedang diuji coba di Brazil. Pemerintah telah membeli 30 juta dosis vaksin yang diproduksi Oxford University/AstraZeneca. Tiga lainnya yang sedang dalam uji klinis tahap 3 adalah buatan perusahaan farmasi China Sinovac Biotech, Pfizer Inc. dan BioNTech, serta Janssen, anak perusahaan farmasi Johnson & Johnson’s, sebut Reuters.
Produksi film Batman edisi terbaru dihentikan pada Maret lalu sewaktu virus corona mewabah di seluruh dunia. Pembuatan film itu dimulai kembali baru-baru ini, tetapi kemudian dihentikan lagi setelah pemeran utamanya, Robert Pattinson teruji positif terjangkit virus corona.Johns Hopkins University Jumat pagi melaporkan bahwa ada 26,3 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia dengan lebih dari 869 ribu kematian. [uh/ab]
