Polisi Israel mengatakan sebuah kebakaran telah merusak sebuah seminari Ortodoks Yunani di Yerusalem dalam apa yang dicurigai sebuah kejahatan kebencian.
Juru bicara kepolisian, Micky Rosenfeld, mengungkapkan, slogan-slogan "anti-Kristen" ditulis dalam Bahasa Ibrani di dinding-dinding seminari itu. Dia menambahkan, kebakaran hari Kamis (26/2) merusak kamar-kamar mandi gedung, tetapi tak seorang pun cedera. Insiden tersebut menyusul sebuah serangan terhadap sebuah masjid di Tepi Barat, hari Rabu.
Masjid, gereja, organisasi-organisasi Israel yang bersifat cinta damai, bahkan pangkalan-pangkalan militer Israel telah menjadi target para perusak dalam tahun-tahun belakangan ini, dalam apa yang disebut serangan-serangan "label harga."
Frasa tadi digunakan oleh kelompok ekstremis Yahudi untuk memrotes apa yang mereka anggap berbagai kebijakan pemerintah Israel yang pro-Palestina.
Serangan-serangan tersebut telah dikutuk oleh berbagai golongan politik, tetapi para pengeritik menyatakan, Israel acapkali gagal menangkap dan menyeret para perusak itu ke pengadilan.