Uskup agung Elpidophoros, pemimpin Keuskupan Agung Ortodoks Yunani di Amerika, tampak berdiri di balkon n gereja yang masih sedang dibangun. Ia memercikan air suci untuk mendoakan pembangunan Gereja Ortodoks Yunani St. Nicholas dan Natioanal Shrine di World Trade Center, New York.
"Hampir 20 tahun lalu, gereja kami Santo Nikolas dan ribuan manusia tewas, musnah bersama abu 11 September. Kita tidak boleh, kita seharusnya tidak akan membiarkan ini terjadi," kata Elpidophoros.
Elpidophoros juga menggunakan kesempatan ini untuk menyoroti tindakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang secara resmi mengubah Hagia Sophia menjadi masjid, serta menjadikannya sebagai tempat beribadah bagi umat Muslim. Keputusan presiden Erdogan itu menimbulkan kekecewaan yang luar biasa bagi umat Kristen Ortodoks.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, juga berada di sana untuk mengamati pembangunan gereja itu mengatakan, melanjutkan pembangunan gereja itu merupakan bukti kegigihan warga Kota New York untuk bangkit setekah dihantam serangan teroris.
"Kami akan membangunnya kembali seperti sebelum serangan 11 September. Dan ketika kami membangunnya, kami akan mendirikannya dengan lebih baik dan lebih kuat, dengan solidaritas yang lebih kuat, keyakinan yang lebih besar dan semangat yang lebih tinggi dari komunitas, yang tidak pernah terjadi sebelumnya," ungkap Cuomo.
Gereja Santo Nikolas yang baru ini merupakan hasil rancangan arsitek asal Spanyol, Santiago Calatrava. Walau saat ini tampak seperti bunker yang terbuat dari beton, nantinya setelah rampung, kubah itu akan dilapisi marmer dan diapit oleh dua menara seperti dua kuil Bizantium, yang terinspirasi dari bangunan the Church of the Holy Savior di Chora dan Hagia Sophia di Istanbul, yang diubah menjadi masjid bulan lalu.
Gereja Santo Nikolas di New York akan digunakan sebagai tempat beribadah bagi umat Kristen Ortodoks dan juga terbuka bagi pengunjung dari berbagai latar belakang agama, yang ingin mengenang para korban yang tewas akibat serangan teroris 11 September.
Gereja Santo Nikolas baru setengah dibangun kembali sewaktu terhenti Desember 2017. Pada bulan Januari lalu, pejabat gereja Ortodoks Yunani dan gubernur Cuomo mengumumkan rencana untuk menyelesaikan pembangunan gereja Santo Nikolas tahun ini, namun rencana itu tertunda karena pandemi virus corona.
Pihak gereja berharap, pembangunan itu dapat diselesaikan pada tanggal 11 September 2021, bertepatan dengan peringatan 20 tahun terjadinya serangan teroris.
Uskup agung Elpidophoros menjadikan penyelesaikan gereja Santo Nikolas sebagai prioritas utamanya saat ia terpilih sebagai pemimpin baru bagi 1,5 juta pengikut Ortodoks Yunani di Amerika, pada bulan Juni lalu.
Biaya pembangunan gereja Santo Nikolas membengkak dari AS$ 20 juta, ketika rancangan itu diumumkan pada tahun 2013, menjadi AS$ 86 juta pada tahun 2020.
Seluruh dana pembangunan gereja itu kini telah terkumpul, termasuk sumbangan sebesar AS$ 10 juta dari Dean Spanos, pemilik liga football Los Angeles Chargers.
Gereja Santo Nikolas di New York eksis di New York sejak tahun 1916 sewaktu sejumlah imigran Yunani di Amerika mulai membentuk kongregasi di kawasan lower Manhattan. Pada tahun 1919, mereka membeli sebuah bangunan sederhana, mengubah fungsinya menjadi sebuah gereja, dan kemudian runtuh pada tahun 2001 akibat serangan teroris. [lj/ab]