Senat AS pada hari Kamis (13/6) menolak resolusi untuk membatalkan penjualan senjata bernilai miliaran dolar ke Bahrain dan Qatar, di tengah berlanjutnya penyelidikan intensif kongres atas penjualan senjata kepada sekutu-sekutu AS di Timur Tengah.
Senat memberikan suara 43-56 yang menolak resolusi Bahrain dari Komite Hubungan Luar Negeri dan membawanya pada pertimbangan majelis penuh. Senat juga memberikan suara 42-57 yang menolak resolusi yang berkaitan dengan Qatar.
RUU yang disponsori oleh Senator Partai Republik Rand Paul dari Kentucky berupaya menghentikan keputusan pemerintahan Trump, yang diumumkan pada bulan Mei, untuk menjual sistem rudal AS ke Bahrain dan helikopter ke Qatar, masing-masing bernilai dalam kisaran $3 miliar.
"Timur Tengah adalah kawasan yang panas dan terus menjadi ancaman," kata Paul menjelang pemungutan suara Senat. "Saya kira keliru menyalurkan senjata ke konflik-konflik yang telah berlangsung seabad ini," katanya.
Paul mengatakan senjata yang dikirim ke Timur Tengah bisa berakhir di tangan musuh Amerika.
"Sampai sekarang, Iran masih memiliki beberapa senjata AS, sisa senjata bagi Syah, mantan pemimpin Iran dukungan AS yang digulingkan pada 1979. Di Irak, sebagian senjata untuk memerangi Iran, masih ada ketika kita mememerangi Saddam Hussein. Di Afghanistan, ketika kita kembali untuk memerangi Taliban [setelah serangan 9-11 oleh 2001 sebagian senjata yang kita berikan kepada Mujahidin untuk melawan Rusia (pada 1980-an) juga masih ada," tambah Paul.
Tahun lalu, Senat juga menggagalkan upaya Senator Rand Paul untuk memblokir penjualan sistem roket ke Bahrain. (my/jm)