Hari Selasa (28/4), Senat AS dijadwalkan terus memperdebatkan sebuah RUU yang akan memberikan kepada Kongres peluang untuk memeriksa potensi persetujuan nuklir yang dicapai antara Iran dan sekelompok enam negara kuat dunia.
Langkah itu harus lulus pemungutan suara di Senat, kemudian di DPR, sebelum diajukan kepada Presiden Barack Obama, yang telah mengisyaratkan dia akan menandatanganinya.
Para legislator ingin memeriksa naskah persetujuan nuklir itu guna memastikan Iran tidak akan mengembangkan senjata nuklir. Mereka juga ingin Menteri Luar Negeri AS John Kerry melaporkan, bagaimana AS dan badan nuklir PBB akan memverifikasi bahwa Iran mematuhi perjanjian tersebut.
RUU tersebut juga menghendaki Presiden Obama untuk melaporkan kepada Kongres setiap enam bulan mengenai program nuklir Iran. Akan tetapi, tidak mewajibkan Kongres menyetujui persetujuan tersebut lewat sebuah pemungutan suara.