Tautan-tautan Akses

Senjata Laser Israel Letuskan Balon Pembawa Molotov dari Gaza


Petugas damkar Israel memadamkan api yang berkobar akibat bom molotov yang dikirim melalui balon dari Jalur Gaza (foto: dok).
Petugas damkar Israel memadamkan api yang berkobar akibat bom molotov yang dikirim melalui balon dari Jalur Gaza (foto: dok).

Di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan pemerintah Hamas di Gaza, warga Palestina telah meluncurkan ratusan bom molotof yang dibawa oleh balon melewati perbatasan ke Israel. Kini, Israel telah mengembangkan sistem pertahanan laser – yang pertama dari jenis itu di dunia – untuk menembak jatuh balon-balon pembawa bom molotof tersebut.

Sementara ikatan balon warna-warni biasanya membuat suasana meriah, anak-anak Israel yang tinggal di dekat perbatasan dengan Gaza diajari agar tidak menyentuh balon-balon yang jatuh di tanah karena kemungkinan besar ditempeli bahan peledak.

Bom-bom balon yang diluncurkan dari Gaza telah memicu puluhan kebakaran di ladang musim panas yang kering di Israel selatan.

Para insinyur Israel telah mengembangkan sistem laser baru yang disebut Lahav Or, atau Light Blade (“pedang cahaya” atau sinar laser) untuk meletuskan balon sebelum mendarat di wilayah Israel, seperti disampaikan oleh Jenderal Kobi Shabtai, Kepala Polisi Perbatasan Israel.

“Sistem ini sangat aman. Anda bisa menembak dan itu hanya mengenai target dan tidak berbahaya bagi siapa pun, tidak untuk pesawat yang sedang terbang di udara atau peralatan lain yang kita miliki di udara. Ini adalah satu-satunya sistem laser yang tepat guna.”

Laser itu dikembangkan oleh OptiDefense, sebuah start-up atau perusahaan rintisan Israel dan dioperasikan oleh Angkatan Darat Israel bersama Polisi Perbatasan. Sistem itu telah menunjukkan akurasi 90 persen dalam menembak jatuh balon dan drone jarak pendek.

Nicole Franco adalah seorang sersan dari Angkatan Pertahanan Israel (IDF). “Sistem ini mendeteksi setiap gerakan di udara. Ketika sistem ini mendeteksi gerakan, kami masuk ke koordinat yang ditunjukkan oleh sistem itu. Kami melihat apakah itu burung atau balon atau drone, dan jika itu adalah drone atau balon, kami mengirimkan semua informasi dan koordinatnya kembali ke ‘Lahav Or’ yang berfungsi melacak target dan menembaknya dengan laser.”

Ami Ishaya, eksekutif OptiDefense, mengatakan sistem buatan Israel, yang berharga satu juta dolar untuk setiap perangkat laser itu, memiliki keunggulan komersial yang berbeda dibandingkan sistem laser lainnya yang beredar di pasaran.

“Hal unik tentang sistem ini dibandingkan dengan sistem yang dimiliki Amerika dan lain-lain adalah aspek keamanannya. Kami menggunakan laser khusus dan optik pemfokusan khusus. Jadi, kami memiliki jarak aman yang sangat pendek. Jadi, kami tidak ada maalah dengan apa saja (pesawat dan burung) yang terbang. Alat ini sangat bagus untuk dioperasikan di daerah perkotaan, di angkatan udara, dalam rencana strategis, bahkan di acara publik atau stadion.”

Sistem laser itu telah menunjukkan akurasi 90 persen dalam menembak jatuh balon dan drone jarak pendek.

Sistem itu dimaksudkan untuk mengatasi masalah dalam jarak pendek seperti balon. Tetapi akhirnya, para perancang mengatakan laser itu juga bisa digunakan untuk menghadapi ancaman serangan drone jarak jauh yang datang dari Hizbullah di Lebanon, atau mungkin bahkan dari Iran. [lt/em]

XS
SM
MD
LG