Pemerintah Korea Selatan mengatakan Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara Stephen Biegun, Jumat (28/6), menegaskan bahwa Washington siap mengadakan pembicaraan dengan Korea Utara.
Sementara itu Korea Utara makin kencang menyerukan agar Amerika membuat proposal baru untuk mengatasi kebuntuan dalam diplomasi nuklir mereka.
Pernyataan Biegun itu muncul sehari sebelum Presiden Donald Trump melakukan lawatan dua hari ke Korea Selatan.
Pembicaraan antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam pada Februari lalu berakhir tanpa kesepakatan apapun. Tetapi dalam pertemuan pertama mereka di Singapura tahun lalu, Kim berjanji akan berupaya menuntaskan denuklirisasi Semenanjung Korea. Kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral serta membangun perdamaian yang langgeng di semenanjung tersebut.
Dalam kunjungan ke Seoul pada Jumat, Biegun mengatakan kepada sejawatnya dari Korea Selatan bahwa Washington siap mengadakan pembicaraan yang konstruktif dengan Korea Utara untuk mengimplementasikan komitmen-komitmen yang dibuat dalam pertemuan puncak di Singapura secara “simultan dan paralel,” sebut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.
Sebelum pertemuan puncak di Vietnam, Biegun mengemukakan pernyataan serupa, dengan menyatakan Washington telah memberitahu para pejabat Korea Utara mengenai kesiapannya untuk mewujudkan komitmen yang dibuat Trump dan Kim di Singapura “secara simultan dan paralel.”
Namun pertemuan puncak di Vietnam gagal setelah Trump menolak seruan Kim mengenai pelonggaran sanksi-sanksi sebagai imbalan bagi pembongkaran kompleks fasilitas nuklir utama Korea Utara di Yongbyong, suatu bagian dari langkah denuklirisasi. [uh/lt]