Korea Selatan menyatakan Pyongyang berada di balik serangan dunia maya terhadap Korea Hydro and Nuclear Power yang terjadi pada bulan Desember. Pada bulan itu dan juga pekan lalu, para peretas melansir di Twitter data percobaan dan cetak biru yang diduga milik perusahaan tersebut.
Pemerintah Korea Selatan hari Selasa menyatakan kode-kode yang digunakan untuk meretas PLTN itu sama dengan kode yang digunakan para peretas Korea Utara.
Para peretas tersebut, dengan menggunakan protokol yang berbasis di Tiongkok, mengirim sekitar 6.000 email penipuan kepada 3.571 pegawai perusahaan nuklir itu.
Pada bulan Desember, perusahaan itu menyatakan telah diretas, tetapi hanya data tidak penting yang diambil.
