Pasukan Israel melancarkan penggerebekan dan serangan udara pada Rabu (28/8) di Tepi Barat yang diduduki dan menewaskan sedikitnya sembilan orang.
Militer Israel melaporkan mereka melakukan operasi kontraterorisme di Jenin, Tulkarm dan area kamp pengungsi Al-Far’a, menewaskan sembilan militan.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan mereka mengangkut sembilan mayat dari daerah-daerah itu, selain 13 orang yang terluka dalam serangan Israel.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, dalam pernyataan yang diunggah di X pada Rabu, mengatakan bahwa Israel harus menghadapi ancaman terorisme di Tepi Barat seperti halnya di Jalur Gaza. Katz juga menuduh Iran mendanai dan mempersenjatai militan di Tepi Barat.
Sepanjang perang Israel melawan Hamas yang didukung Iran di Gaza, pasukan Israel telah melakukan serangan berulang kali di Tepi Barat.
Pasukan dan pemukim Israel telah membunuh lebih dari 640 warga Palestina sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023, sementara serangan Palestina telah menewaskan sedikitnya 19 warga Israel.
Front Lebanon
Sementara itu Dewan Keamanan PBB Rabu siap mengadakan pemungutan suara mengenai resolusi untuk memperpanjang tugas pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon Selatan dan menuntut dihentikannya pertempuran antara pasukan Israel dan militan Hizbullah.
Bentrokan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon telah terjadi berulang kali selama perang di Gaza, menimbulkan kekhawatiran mengenai konflik regional yang lebih luas.
Resolusi yang disusun Prancis itu menyerukan “langkah-langkah segera ke arah deeskalasi, termasuk dengan tujuan untuk memulihkan ketenangan, pengendalian diri dan stabilitas di Garis Biru.”
Yang dimaksud dengan Garis Biru atau Garis Penarikan adalah daerah yang ditetapkan PBB setelah penarikan pasukan Israel dari Lebanon pada tahun 2000.
Pembicaraan perdamaian Gaza
Penasihat utama Gedung Putih untuk Timur Tengah, Brett McGurk, bertemu dengan para pemimpin senior Qatar pada Selasa (27/8) di Doha sebagai bagian dari upaya untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas, menurut para pejabat Amerika Serikat (AS), adalah kunci untuk meredakan ketegangan secara keseluruhan di wilayah tersebut.
McGurk bertemu dengan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, yang mengadakan pembicaraannya sendiri pada Senin (26/) dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Para pejabat dari Amerika Serikat, Qatar dan Mesir telah memimpin upaya untuk menengahi gencatan senjata yang mencakup penghentian pertempuran, pembebasan sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza, kembalinya tahanan Palestina dari Israel dan peningkatan bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Gaza.
Setelah para pejabat mengakhiri putaran perundingan pada Minggu (25/8) di Kairo, Mesir, tim kerja di tingkat yang lebih rendah melanjutkan upaya minggu ini untuk mencari cara untuk menyelesaikan perbedaan yang ada.
Militan Hamas menyandera sekitar 250 orang di tengah serangan Oktober 2023 di Israel selatan yang juga menewaskan 1.200 orang.
Serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan setempat. Militer Israel mengatakan jumlah korban tewas mencakup beberapa ribu pejuang Hamas.
Israel mengatakan Hamas masih menyandera sekitar 110 sandera, sekitar sepertiga di antaranya diyakini telah tewas. Sebagian besar sisanya dibebaskan sebagai imbalan bagi pembebasan warga Palestina yang dipenjarakan oleh Israel selama gencatan senjata selama seminggu pada November lalu.
Israel telah menyelamatkan delapan sandera, termasuk dalam dua operasi yang menewaskan sejumlah warga Palestina. Hamas mengatakan beberapa sandera tewas dalam serangan udara Israel dan upaya penyelamatan yang gagal. [ft/rs]
Patsy Widakuswsara dari VOA berkontribusi pada laporan ini. Beberapa informasi berasal dari The Associated Press, Agence France-Presse dan Reuters.
