Tautan-tautan Akses

Serangan Mematikan Israel Hantam Khan Younis


Warga Palestina yang mengungsi akibat serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza melarikan diri dari sebagian Khan Younis, menyusul perintah evakuasi, Senin, 1 Juli 2024. (Photo/ Jehad Alshrafi)
Warga Palestina yang mengungsi akibat serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza melarikan diri dari sebagian Khan Younis, menyusul perintah evakuasi, Senin, 1 Juli 2024. (Photo/ Jehad Alshrafi)

Pasukan Israel, Selasa (2/7) melancarkan serangan ke bagian selatan Jalur Gaza. Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya delapan orang tewas akibat serangan tersebut.

Serangan itu mencakup pengeboman terhadap kota Khan Younis, sehari setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi terbaru terhadap warga sipil Palestina di sana.

Militer Israel mengatakan saat melancarkan serangan udara pada malam sebelumnya di daerah Khan Younis, kelompok militan Hamas menembakkan 20 roket ke arah permukiman Israel.

Lebih banyak lagi serangan udara Israel yang menargetkan kota di bagian selatan, Rafah, sementara pasukan darat Israel melancarkan operasi melawan Hamas di bagian tengah Gaza, kata militer Israel.

Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, pada hari Senin (1/7) mengatakan kepada wartawan bahwa perintah evakuasi Israel terhadap Khan Younis menunjukkan “bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza, dan bahwa seharusnya dilakukan lebih banyak lagi upaya untuk melindungi warga sipil.”

Warga Palestina, yang melarikan diri dari bagian timur Khan Younis setelah mereka diperintahkan oleh tentara Israel untuk mengevakuasi lingkungan mereka, mengendarai kendaraan yang penuh dengan barang-barang di Khan Younis, selatan Jalur Gaza 2 Juli 2024.(REUTERS /Muhammad Salem)
Warga Palestina, yang melarikan diri dari bagian timur Khan Younis setelah mereka diperintahkan oleh tentara Israel untuk mengevakuasi lingkungan mereka, mengendarai kendaraan yang penuh dengan barang-barang di Khan Younis, selatan Jalur Gaza 2 Juli 2024.(REUTERS /Muhammad Salem)

Israel telah berulang kali memberitahu warga Palestina untuk meninggalkan daerah-daerah tertentu di Gaza, biasanya menjelang ofensif, dalam langkah yang menurut Israel dimaksudkan untuk melindungi warga sipil dari perang. Perintah evakuasi semacam itu – dan pertempuran – telah membuat orang-orang harus mengungsi berkali-kali untuk mencari perlindungan.

“Ini perhentian lainnya dari siklus mematikan yang dialami penduduk Gaza secara rutin,” kata Dujarric. “Inilah alasan mengapa kita perlu mengakhiri konflik ini.”

Seorang warga yang tinggal di zona target evakuasi, Ahmad Najjar, mengatakan kepada kantor berita AFP, “ketakutan dan kecemasan ekstrem telah mencengkeram orang-orang setelah perintah evakuasi.” Ia mengamati bahwa telah terjadi “pengungsian warga secara besar-besaran.”

Perang Israel-Hamas di Gaza berawal ketika kelompok militan Hamas menyerbu bagian selatan Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, kebanyakan warga sipil.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola oleh Hamas, mengatakan hingga hari Selasa ini hampir 38 ribu warga Palestina di wilayah kantong itu tewas. Sebagian besar Gaza juga telah luluh lantak. [uh/em]

Forum

XS
SM
MD
LG