Tautan-tautan Akses

Serangan Roket di Irak, 1 Tewas, 5 Terluka 


Asap membubung dari Kota Irbil setelah laporan serangan mortir di dekat Bandara Irbil, Irak, Senin, 15 Februari 2021.
Asap membubung dari Kota Irbil setelah laporan serangan mortir di dekat Bandara Irbil, Irak, Senin, 15 Februari 2021.

Para pejabat mengatakan, Senin (15/2), seorang warga sipil tewas setelah beberapa roket menghantam di luar Bandara Internasional Irbil dekat pangkalan militer Amerika di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.

Serangan itu juga melukai setidaknya lima lainnya, termasuk seorang tentara Amerika, menurut koalisi Amerika di Irak.

Koalisi, yang tidak banyak memberi informasi, menyebut korban yang meninggal adalah kontraktor sipil asing.

Pihak berwenang mengatakan sekitar tiga roket jatuh di daerah dekat bandara di kawasan yang sama dengan pangkalan yang menampung pasukan Amerika. Ditambahkan, dua roket lain menghantam kawasan sipil, melukai sekitar lima orang dan menghancurkan properti.

Juru bicara koalisi mengatakan di Twitter bahwa pasukan koalisi di ibu kota Kurdi itu diserang. Namun, belum jelas apakah pangkalan militer Amerika yang menjadi sasaran serangan. Namun, satu kelompok yang menamakan dirinya Saraya Awliya al-Dam tanpa bukti mengaku bertanggung jawab dan mengatakan mereka menarget pangkalan itu atas "pendudukan Amerika" di Irak.

Serangan roket terhadap instalasi asing telah merajalela sejak 2019, banyak di antaranya menghantam kedutaan-kedutaan besar di Baghdad.

Pada Januari 2020, rudal Iran menghantam area bandara beberapa hari setelah Amerika membunuh jenderal utama Qasem Soleimani di bandara Baghdad.

Para pejabat Irak mengatakan serangan roket pada Senin (15/2) itu telah memicu konflik baru di wilayah yang sudah bergejolak. Penerbangan dibatalkan karena petugas keamanan menutup bandara untuk mengamankannya.

Menanggapi serangan itu, keamanan telah ditingkatkan di sekitar bandara. Kantor berita AFP melaporkan helikopter terbang di sekitar kota.

Kementerian Dalam Negeri Kurdistan, dalam pernyataannya, mendesak warga sipil untuk tetap tenang dan tinggal di rumah sampai pemberitahuan lebih lanjut, sementara "penyelidikan rinci" atas serangan itu. [ka/jm]

XS
SM
MD
LG