Sedikitnya lima orang luka-luka ketika seorang laki-laki bersenjata pedang menyerang jemaat Gereja St. Lidwina di Bedog, Slema, Yogyakarta, Minggu pagi (11/2). Empat diantara korban luka-luka adalah jemaat gereja, sementara seorang lainnya adalah petugas polisi yang berupaya melumpuhkan pelaku. Semua korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepala Kepolisian Resort Sleman AKBP Firman Lukmanul mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya sudah mengetahui identitas tersangka pelaku yang diketahui bernama Suliono, usia 22 tahun, asal Kandangan Pesanggrahan, Banyuwangi, Jawa Timur. Belum ada rincian lain yang disampaikan polisi, selain bahwa tersangka diduga sebagai pelajar atau mahasiswa. “Kami sudah amankan pelaku, sementara ini kami minta masyarakat untuk tentang,” tegas Firman. Ditambahkannya bahwa pelaku memiliki dokumen imigrasi, tetapi belum diketahui apa tujuan dokumen itu. Polisi juga menolak menjawab pertanyaan apa jenis dokumen itu dan apakah tersangka pelaku pernah ke luar negeri terkait dokumen tersebut.
Hingga laporan ini diturunkan juga belum diketahui motif serangan karena pelaku belum bisa dimintai keterangan.
Kepada VOA, sejumlah masyarakat mengatakan setidaknya ada dua hingga tiga laki-laki lain di luar gereja ketika aksi penyerangan terjadi. Tetapi polisi yang dimintai konfirmasi mengatakan tidak mau berspekulasi. “Itu bisa siapa saja. Namanya juga jalan, khan bisa siapa saja. Kita tidak bisa menuduh siapa-siapa terkait," tambah Firman.
Gereja St Ludwina terletak di sebuah kawasan sepi di luar kota Jogja. Jalan beraspal di di depannya adalah jalur alternatif yang bisa dijangkau dari desa-desa di Sleman, menuju ke wilayah kota. Jumlah jemaat gereja sekitar 200 orang.
Polisi berjanji akan meningkatkan pengamanan bagi gereja-gereja lain, khususnya di Sleman, dengan berkoordinasi dengan aparat kepolisian. [ns/em]