Serangan udara pemerintah Ethiopia hari Kamis (19/11) menghantam sebuah universitas di kawasan Tigray, di bagian utara negara itu, melukai beberapa mahasiswa dan menimbulkan kerusakan besar.
“Seharusnya mahasiswa tidak mengalami bahaya seperti ini,” ujar seorang mahasiwa yang luka-luka kepada wartawan ketika ia dibawa ke rumah sakit dengan tandu.
“Mahasiswa tidak tahu apapun tentang politik, mereka datang kesini hanya untuk belajar, jauh dari keluarga dan rumah mereka,” tambahnya.
Belum ada pernyataan dari pihak pemerintah Ethiopia, yang telah memerangi pasukan di kawasan ini selama lebih dari dua minggu.
Pemerintah Ethiopia mengakui serangan udara yang dilakukannya. Sementara pemerintah lokal di Tigray mengakui telah menembakkan rudal.
Masing-masing pihak mengklaim pihak lainnya ilegal, pasca perselisihan antara Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan pemimpin Tigray yang sebelumnya menguasai koalisi partai yang berkuasa di negara itu.
Amerika mengatakan tidak satu pun pihak dalam konflik itu yang mengindahkan seruan untuk melakukan deeskalasi. [em/pp]