Sebuah serikat pekerja India, yang berdiri dalam solidaritas bersama para pekerja Samsung yang berunjuk rasa di India selatan pada hari Senin (16/9), memperingatkan perusahaan teknologi raksasa itu bahwa demonstrasi dalam skala nasional akan terjadi jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Pada hari yang sama, ratusan pekerja yang menggelar aksi mogok kerja dalam rangka memprotes upah rendah di pabrik Samsung Electronics di India selatan ditahan oleh kepolisian karena mereka merencanakan aksi unjuk rasa tanpa izin.
Presiden Serikat Buruh India (CITU) negara bagian Tamil Nadu, A. Soundarajan, mengatakan bahwa sedikitnya 150 pekerja telah ditahan dan menyebut tindakan tersebut ilegal dan tidak adil, seraya menambahkan bahwa tidak ada seorang pun dari pihak Samsung yang mengundang mereka untuk berunding hingga saat ini.
Penahanan ini menandai eskalasi pemogokan yang dilakukan oleh para pekerja di pabrik peralatan rumah tangga Samsung di dekat Chennai di negara bagian Tamil Nadu.
Soundarajan mengatakan bahwa mereka akan melakukan mogok kerja jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, dan mengancam akan melakukan mogok kerja secara nasional di perusahaan-perusahaan lain.
Para pekerja Samsung telah berunjuk rasa di dekat pabrik sejak minggu lalu, menuntut upah yang lebih tinggi, pengakuan serikat pekerja yang didukung oleh kelompok buruh berpengaruh CITU, dan jam kerja yang lebih baik.
Samsung tidak mau mengakui serikat pekerja yang didukung oleh kelompok buruh nasional seperti CITU. Sementara pembahasan dengan para pekerja, serta pejabat pemerintah negara bagian, belum menghasilkan resolusi apapun.
Pabrik Samsung ini mempekerjakan sekitar 1.800 pekerja dan lebih dari 1.000 di antaranya telah mogok kerja. Pabrik ini membuat peralatan seperti lemari es, TV, dan mesin cuci, menyumbang sekitar sepertiga dari pendapatan tahunan Samsung di India yakni sebesar 12 miliar dolar AS. [th/ka]
Forum