Menurut majalah World Ocean Review, pengiriman barang lewat kapal laut menyumbang sekitar tiga persen emisi karbon sedunia. Karena itu, sebuah perusahaan perkapalan Norwegia berusaha menciptakan kapal-kapal hibrida yang tidak menghasilkan banyak polusi.
Kapal feri tenaga hibrida itu diberi nama “Vision of the Fyord”, nama yang cocok karena pemiliknya berharap kapal jenis itulah yang akan digunakan dalam bidang perkapalan di masa depan.
Adrian Undstad, insinyur kepala pada perusahaan itu mengatakan, “Dengan kapal hibrida ini, kami bisa memilih untuk menggunakan tenaga mesin diesel atau 100 persen listrik.” Untuk itu, di kapal ”Vision of the Fyord” terdapat ruang mesin diesel dan ruang besar yang diisi dengan baterei.
“Ini adalah ruangan baterei, di mana terdapat banyak modul baterei. Ada tujuh rak besar yang masing-masing berisi 14 modul,” kata Undstad.
Kapal-kapal jenis ini, yang digunakan untuk pelayaran jarak dekat, telah membuktikan bahwa kapal-kapal angkutan jarak jauh bisa menggunakan teknologi yang sama.
Kata Rolf Sandvik, pejabat perusahaan lainnya, “Kami sadar bahwa cara ini mungkin tidak cocok untuk semua perusahaan. Pelayaran lewat lautan dalam sangat berbeda, tapi dengan kapal-kapal sejenis “Vision of the Fyord”, paling tidak kami telah membuktikan bahwa hal itu bisa dilakukan.”
Kalau melihat bahwa kini telah ada perjanjian untuk mengurangi emisi karbon, kemungkinan teknologi hibrida ini akan diwajibkan bagi semua perusahaan perkapalan.
Ola Elvestuen, Menteri urusan Iklim dan Lingkungan Norwegia mengatakan, “Kabar paling baik bagi perbaikan iklim adalah dicapainya perjanjian dalam Organisasi Maritim Internasional untuk mengurangi emisi karbon dengan 50 persen sebelum tahun 2050.”
Keputusan itu telah mendorong banyak inovasi, bukan hanya untuk mengurangi emisi, tapi juga dalam pembuatan kapal-kapal swa-kemudi yang bisa berlayar sendiri. Kata para pakar lingkungan, solusi yang baik bagi planet bumi juga akan ternyata baik bagi dunia bisnis. (ii)