Sedikitnya tiga orang polisi tewas dan banyak lainnya terluka sejak akhir November lalu karena serangan granat dan ranjau di sekitar kompleks pengungsi Dadaab.
Kekerasan itu semakin meningkat menyusul serangan militer Kenya ke Somalia untuk menumpas militant al-Shabab. Pihak berwenang Kenya menuduh beberapa kelompok yang terkait al-Qaida bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini.
Badan PBB Urusan Bantuan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan situasi keamanan memaksa para pekerja kemanusiaan mengurangi pelayanan dalam kamp-kamp itu.
Hassan Bashir, pengungsi yang tinggal di kompleks Dadaab hampir sepanjang hidupnya mengatakan pengiriman makanan sekali sebulan adalah salah satu pelayanan penting yang dibatasi.
Ia mengatakan, “Badan-badan bantuan sekarang sudah menghentikan beberapa layanan yang diberikan kepada pengungsi karena situasi keamanan memburuk. Mereka mencoba mencermati apakah situasi keamanan sudah ditangani sebaik mungkin sehingga mereka bisa kembali bekerja secara normal di kamp-kamp."
Bashir mengatakan polisi di Dadaab telah melakukan penggrebekan di dalam kamp-kamp dan mencari tersangka penyerang dengan menggeledah tempat-tempat penampungan para pengungsi.
“Mereka pergi ke blok-blok penampungan pengungsi dan menggeledah blok-blok tersebut. Mereka melakukannya pada malam hari atau sore hari-mereka pergi ke blok-blok itu dan mencari (tersangka) dan menanyakan pada orang-orang mengenai apa yang terjadi, mengenai ledakan-ledakan dan mungkin ada yang melihat tersangka dan menangkap mereka. Inilah hal-hal yang terjadi di kamp-kamp," ujar Bashir.
Agen-agen al-Shabab telah lama diduga menyeberangi perbatasan bersama para pengungsi yang melarikan diri dari peperangan dan kelaparan di Somalia dan bersembunyi di kamp-kamp.
PBB mengatakan kamp pengungsi Dadaab menampung 172.000 pengungsi baru tahun 2011 yang membuat jumlah total pengungsi di kompleks itu melebihi 450.000 orang.
Militer Kenya mengatakan telah melakukan serangan udara ke wilayah Somalia Selatan yang ditujukan pada pangkalan-pangkalan al-Shabab dimana para militan diduga merencanakan serangan-serangan ke Dadaab dari sana.
Kenya melancarkan serangan terhadap al-Shabab bulan Oktober, menyusul berbagai serangan dan sejumlah penculikan di Kenya yang dituduhkan pada kelompok militan tersebut.