Situasi kemanusiaan di Afghanistan telah menunjukkan adanya tanda-tanda awal perbaikan. Ini terlihat dari laporan PBB yang menyatakan bahwa jumlah penduduk yang membutuhkan bantuan telah menurun secara signifikan.
Sebelumnya, ekonomi Afghanistan ambruk pada tahun 2021. Runtuhnya pemerintahan, kudeta Taliban, dan ditariknya bantuan asing, membuat negara yang terkurung daratan ini mengalami krisis.
Selama dua tahun, berbagai lembaga bantuan telah memperingatkan akan adanya kelaparan massal dan paceklik.
Tahun lalu, PBB melaporkan bahwa lebih dari 29 juta populasi Afghanistan membutuhkan bantuan. Tahun ini, mesti jumlah populasi Afghanistan terus tumbuh diperkirakan hingga mencapai 44,5 juta orang, angka populasi yang membutuhkan bantuan turun menjadi 23,7 juta orang.
Berkurangnya kebutuhan bantuan kemanusiaan yang dilaporkan ini menurunkan permohonan PBB untuk bantuan Afghanistan secara signifikan, dari 4,6 miliar dolar AS pada tahun 2023, menjadi 3,07 miliar dolar AS tahun ini.
Meski begitu, lembaga-lembaga bantuan memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di negara itu masih rapuh.
PBB dan petugas pemberi bantuan menyebut perbaikan situasi kemanusiaan di Afghanistan ini disebabkan oleh operasi kemanusiaan besar-besaran selama dua tahun terakhir, dengan menyediakan makanan dan perlindungan bagi jutaan orang di seluruh Afghanistan.
Meski ada kesenjangan pendanaan sebesar 53% dalam permohonan kemanusiaan tahun 2023, peningkatan kontribusi donor seperti dari Amerika Serikat, Bank Pembangunan Asia dan Uni Eropa telah berperan penting dalam memitigasi krisis ini. [ti/ka]
Forum