Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon, Senin (4/1) mengatakan negaranya akan memberlakukan lockdown total hingga akhir Januari sementara lonjakan kasus COVID-19 dikhawatirkan membuat rumah sakit kewalahan.
Berbicara di hadapan parlemen, Sturgeon mengatakan dia lebih khawatir dengan situasi sekarang ini dibandingkan dengan ketika pandemi dimulai pada Maret. Dia mengatakan lonjakan itu menekan berbagai fasilitas kesehatan. Dia menambahkan, "Faktanya, data kami mengisyaratkan bahwa tanpa intervensi lebih lanjut, kita bisa melampaui kapasitas rawat inap karena COVID dalam tiga atau empat minggu."
Dia mengatakan mulai Senin tengah malam, semua warga akan diwajibkan untuk tinggal di rumah kecuali untuk kebutuhan esensial. Perjalanan keluar masuk Skotlandia juga akan dilarang, dan tak lebih dari dua orang dari rumah tangga yang sama diperbolehkan bertemu di luar ruangan.
Sturgeon mengatakan Skotlandia mengalami "kenaikan tajam tren infeksi," dengan lebih dari 1.900 kasus baru dalam 24 jam, dan tingkat tes positif sekitar 15 persen.
Dia mengatakan lonjakan itu sebagian besar disebabkan oleh varian baru COVID-19, yang diidentifikasi bulan lalu di Inggris selatan. Menteri pertama itu mengatakan varian baru tersebut tersebar 70 persen lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya. Hampir separuh kasus baru di Skotlandia disebabkan oleh virus varian baru. [vm/jm]