Stasiun televisi milik pemerintah Rusia RT menyatakan Twitter telah mendesaknya untuk membelanjakan jutaan dolar untuk iklan sebelum pemilihan presiden Amerika tahun 2016.
Perusahaan di San Francisco itu, Kamis (26/10) mengumumkan akan melarang iklan dari RT dan Sputnik, dua media yang disponsori Rusia, yang menurut komunitas intelijen Amerika berusaha mencampuri pemilihan presiden Amerika tahun 2016.
RT Kamis menanggapi dengan menerbitkan apa yang disebut sebagai kutipan-kutipan dari promosi Twitter pada April tahun lalu untuk membuat stasiun televisi ini berbelanja iklan jutaan dolar, suatu tawaran yang disebut RT ditolaknya. Pemimpin redaksi RT Margarita Simonyan, Kamis (26/10) mengeluarkan cuitan yang ditujukan kepada CEO Twitter Jack Dorsey, yang menyebutkan ia berharap Dorsey tidak lupa mengenai promosi tersebut pada waktu bersaksi dalam dengar keterangan di Kongres pekan depan.
Twitter akan bergabung bersama dengan Google dan Facebook dalam memberi kesaksian di hadapan legislator Amerika mengenai campur tangan Rusia dalam pemilu 2016. Twitter juga menyatakan pekan ini akan mengungkapkan lebih banyak lagi informasi mengenai iklan politik. [uh/lt]