Sebuah studi baru menunjukkan ancaman teroris terhadap Amerika telah berubah sejak terjadi serangan 11 September 2001. Skala serangan lebih kecil dan sering berasal dari dalam negeri.
Laporan itu dikeluarkan hari Jumat oleh Pusat Kebijakan bipartisan di Washington DC. Salah seorang penulisnya, Bruce Hoffman, mengatakan kepada wartawan bahwa serangan organisasi-organisasi teror telah berubah dari serangan besar-besaran, seperti yang dilakukan pada tanggal 11 September, menjadi serangan-serangan kurang canggih berskala kecil tapi lebih sering terjadi.
Hoffman mengatakan serangan-serangan ini dipimpin oleh warga Amerika, lahir di Amerika, dan pergi ke luar negeri untuk bekerja dengan kelompok-kelompok teroris.
Studi ini menyatakan bahwa pada tahun 2009, sedikitnya 43 warga atau penduduk tetap Amerika bekerjasama dengan kelompok-kelompok militan yang dituduh melakukan kejahatan terorisme di Amerika atau di negara lain. Itu adalah jumlah terbanyak dalam satu tahun sejak serangan teroris tahun 2001.
Para penulis laporan studi itu mengatakan badan-badan keamanan nasional Amerika belum menyesuaikan diri secara memadai dalam menanggapi ancaman-ancaman baru itu.