Sudan minta bantuan Tiongkok untuk menyelesaikan sengketa pendapatan minyak yang sudah berlangsung lama dengan Sudan Selatan yang baru merdeka, sementara selatan menyatakan sedang mencari sumber pendapatan lain.
Setelah pertemuan di Beijing pada hari Selasa (28/2), Menteri Luar Negeri Sudan Ali Ahmad Karti mengatakan Sudan juga akan berkonsultasi dengan mitra-mitra lainnya, seraya berusaha mengakhiri kebuntuan tersebut.
Sudan Selatan menghentikan produksi minyak bulan Januari, setelah menuduh Sudan mencuri minyak bernilai lebih dari 800 juta dolar AS yang dikirim melalui pipa saluran minyak utara.
Deputi Menteri Keuangan Sudan Selatan Marial Awou Yol mengatakan Senin (27/2) negara tersebut memiliki cadangan devisa yang cukup untuk bertahan selama satu tahun, tapi pemotongan aliran minyak telah memaksa pemerintah untuk mengurangi pengeluaran dan mencari pendapatan dalam bentuk baru.
