Uni Afrika mengatakan Sudan Utara dan Selatan telah sepakat untuk menciptakan zona perbatasan yang bebas militer di tengah-tengah ketegangan atas pihak mana yang menguasai daerah perbatasan yang penting.
Uni Afrika mengatakan dalam pernyataan hari Selasa, kedua pihak sepakat setelah pertemuan di Ethiopia untuk mengadakan patroli bersama di perbatasan utara-selatan mereka sepanjang 2.200 kilometer.
Seorang penasehat Uni Afrika mengatakan zona bebas militer akan ditegakkan sebelum tanggal 9 Juli, hari Sudan Selatan memproklamasikan kemerdekaan dari utara.
Dalam pada itu hari Selasa, Sudan memberitahu PBB di New York bahwa pihaknya menghendaki pasukan penjaga perdamaian PBB di perbatasan selatannya agar meninggalkan wilayahnya ketika Sudan selatan resmi merdeka.
Dutabesar PBB di Sudan mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa setelah tanggal 9 Juli, Khartoum tidak melihat adanya kebutuhan akan pasukan penjaga perdamaian PBB yang berkekuatan 10 ribu tentara tetap berada di sana.
Pasukan Sudan utara merebut daerah Abyel yang kaya minyak dan dipertentangkan sebelumnya bulan ini, dan telah menolak seruan dari Amerika Serikat, PBB dan Sudan selatan agar menarik pasukannya.