Kantor PBB di Sudan mengatakan bentrokan baru antara pasukan Sudan utara dan selatan telah menewaskan enam orang. Pejabat-pejabat PBB hari Selasa mengatakan kekerasan terbaru itu kembali terjadi di Kadugli, ibukota negara bagian Kordofan, Sudan Selatan.
Amerika mengatakan sangat prihatin dengan laporan-laporan mengenai kekerasan baru itu. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Mark Toner menyerukan agar para pemimpin Sudan menyelesaikan masalah-masalah yang masih ada diantara mereka secara damai dan cepat dan mengijinkan perwakilan PBB di Sudan melindungi warga Sipil.
Sebelumnya hari Selasa, badan pengungsi PBB memperkirakan bahwa sekitar 100 ribu orang telah melarikan diri dari kericuhan di kawasan Abyei yang dipersengketakan terkait masalah perbatasan utara-selatan.
Pejabat PBB yakin banyak pengungsi lainnya masih bersembunyi di hutan dan sangat membutuhkan makanan, air dan keperluan dasar lainnya.
Banyak pengungsi yang mulai melarikan diri dari kawasan perbatasan utara-selatan bulan lalu, setelah pasukan Sudan utara menguasai Abyai.
Sudan selatan sedang mempersiapkan kemerdekaannya dari utara tanggal 9 Juli, dan kedua pihak tidak sepakat mengenai masa depan kawasan yang kaya minyak itu.
Sudan Utara menolak seruan Dewan Keamanan PBB untuk menarik pasukannya.