SURABAYA —
Kota Surabaya kembali meraih penghargaan tertinggi di bidang kebersihan, melalui penghargaan Adipura Kencana untuk kategori kota metropolitan dari pemerintah pusat.
Keberhasilan meraih penghargaan ini, menurut Walikota Surabaya Tri Rismaharini, merupakan bukti kerja keras seluruh elemen kota Surabaya, terutama peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih.
“Sebetulnya ini kerja kolektif bukan hanya pasukan kuning, bukan hanya pemerintah saja, masyarakat juga ikut gerak, karena penilaiannya komplit," ujarnya.
Tri mengatakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo secara maksimal, menjadi kunci keberhasilan pemerintah kota Surabaya dalam meraih Adipura, selain banyaknya sektor yang dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
“Jadi lingkungan perumahan juga dinilai, kantor, puskesmas, sekolah, pasar, stasiun, taman, kemudian TPA (tempat pembuangan akhir untuk sampah), semua dinilai, jadi bukan hanya di jalan-jalan itu, jadi TPAnya yang membuat grade kita jauh di atas daerah lain karena TPA kita sudah kita kelola dengan baik, itu yang sekarang Kementerian LH (lingkungan hidup) menjadikan salah satu percontohan di Indonesia untuk pengelolaan TPA," ujarnya.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Mohammad Mahmud mengungkapkan, keberhasilan kota Surabaya meraih penghargaan kebersihan sebanyak tiga kali berturut-turut, harus menjadi motivasi bagi pemerintah untuk bisa bersaing menjadi kota terbersih yang bertaraf internasional.
“Justru sekarang ini saya sudah sampaikan ke Walikota, sebaiknya jangan ikut Adipura, bukan kelasnya lagi, ikut perlombaan kota terbersih di dunia," ujarnya.
Keberhasilan meraih penghargaan ini, menurut Walikota Surabaya Tri Rismaharini, merupakan bukti kerja keras seluruh elemen kota Surabaya, terutama peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih.
“Sebetulnya ini kerja kolektif bukan hanya pasukan kuning, bukan hanya pemerintah saja, masyarakat juga ikut gerak, karena penilaiannya komplit," ujarnya.
Tri mengatakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo secara maksimal, menjadi kunci keberhasilan pemerintah kota Surabaya dalam meraih Adipura, selain banyaknya sektor yang dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
“Jadi lingkungan perumahan juga dinilai, kantor, puskesmas, sekolah, pasar, stasiun, taman, kemudian TPA (tempat pembuangan akhir untuk sampah), semua dinilai, jadi bukan hanya di jalan-jalan itu, jadi TPAnya yang membuat grade kita jauh di atas daerah lain karena TPA kita sudah kita kelola dengan baik, itu yang sekarang Kementerian LH (lingkungan hidup) menjadikan salah satu percontohan di Indonesia untuk pengelolaan TPA," ujarnya.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Mohammad Mahmud mengungkapkan, keberhasilan kota Surabaya meraih penghargaan kebersihan sebanyak tiga kali berturut-turut, harus menjadi motivasi bagi pemerintah untuk bisa bersaing menjadi kota terbersih yang bertaraf internasional.
“Justru sekarang ini saya sudah sampaikan ke Walikota, sebaiknya jangan ikut Adipura, bukan kelasnya lagi, ikut perlombaan kota terbersih di dunia," ujarnya.