SURABAYA —
Ribuan pekerja kebersihan, pertamanan, dan berbagai bidang di lingkup Pemerintah Kota Surabaya mengarak piala Adipura Kencana yang baru diraih Surabaya dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Selain berkat keterlibatan seluruh warga kota Surabaya, kota yang dipimpin Tri Rismaharini ini oleh pemerintah pusat dinilai berhasil melakukan banyak inovasi di bidang kebersihan, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, penghargaan Adipura Kencana sebenarnya bukan tujuan utama yang ingin diraih pemerintah kota di bidang kebersihan, karena masyarakat sehat yang sebenarnya menjadi target utama.
“Sebetulnya, tujuannya kan memang bukan Adipura Kencana ya, penghargaan, tapi tujuannya adalah bagaimana warga Surabaya bisa hidup sehat, itu yang utama. Kita akan terus berupaya supaya lingkungan menjadi lebih baik karena dengan hidup bersih maka hidup kita akan sehat,” ujarnya.
Tri mengatakan pemerintahannya akan terus mengupayakan berbagai inovasi untuk menjadikan Surabaya semakin baik, khususnya di bidang penataan lingkungan perkotaan maupun kebersihan serta keindahan kota.
“Kita bisa melakukan berbagai macam pendekatan, contohnya penggunaan listrik tenaga surya, kemudian taman-taman di atas, vertical garden. Kemudian kita juga membuat pengelolaan air limbah. PU (Pekerjaan Umum) sekarang membangun pengelolaan air, jadi sebelum limbah rumah tangga masuk ke sistem drainase kota atau pengendalian banjir itu kita olah dulu, sehingga saat masuk ke sistem drainase kota maka itu sudah bersih,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya, Mohammad Mahmud mengingatkan agar pembangunan yang dilakukan pemerintah lebih merata di semua aspek kehidupan, serta menjangkau kawasan yang berada di kawasan pinggiran kota.
“Pesan saya kepada Walikota agar tidak lupa membuat seluruh Surabaya, tidak hanya di pusat kota, mulai dari Keputih, Menanggal, Benowo, Semampir, Kenjeran, semuanya harus sama dengan pusat kota, sehingga warga pinggiran itu tidak perlu ke tengah kota untuk menikmati taman,” ujarnya.
“APBD ini dikumpulkan dari seluruh uang rakyat, tanpa ada ini uang rakyat tengah kota gitu tidak ada. Ya pemerataan pembangunan, pembangunan taman, pembangunan fasilitas umum, harus merata. Sekarang ini masih ada yang belum dibangun di pinggiran kota.”
Selain berkat keterlibatan seluruh warga kota Surabaya, kota yang dipimpin Tri Rismaharini ini oleh pemerintah pusat dinilai berhasil melakukan banyak inovasi di bidang kebersihan, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, penghargaan Adipura Kencana sebenarnya bukan tujuan utama yang ingin diraih pemerintah kota di bidang kebersihan, karena masyarakat sehat yang sebenarnya menjadi target utama.
“Sebetulnya, tujuannya kan memang bukan Adipura Kencana ya, penghargaan, tapi tujuannya adalah bagaimana warga Surabaya bisa hidup sehat, itu yang utama. Kita akan terus berupaya supaya lingkungan menjadi lebih baik karena dengan hidup bersih maka hidup kita akan sehat,” ujarnya.
Tri mengatakan pemerintahannya akan terus mengupayakan berbagai inovasi untuk menjadikan Surabaya semakin baik, khususnya di bidang penataan lingkungan perkotaan maupun kebersihan serta keindahan kota.
“Kita bisa melakukan berbagai macam pendekatan, contohnya penggunaan listrik tenaga surya, kemudian taman-taman di atas, vertical garden. Kemudian kita juga membuat pengelolaan air limbah. PU (Pekerjaan Umum) sekarang membangun pengelolaan air, jadi sebelum limbah rumah tangga masuk ke sistem drainase kota atau pengendalian banjir itu kita olah dulu, sehingga saat masuk ke sistem drainase kota maka itu sudah bersih,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya, Mohammad Mahmud mengingatkan agar pembangunan yang dilakukan pemerintah lebih merata di semua aspek kehidupan, serta menjangkau kawasan yang berada di kawasan pinggiran kota.
“Pesan saya kepada Walikota agar tidak lupa membuat seluruh Surabaya, tidak hanya di pusat kota, mulai dari Keputih, Menanggal, Benowo, Semampir, Kenjeran, semuanya harus sama dengan pusat kota, sehingga warga pinggiran itu tidak perlu ke tengah kota untuk menikmati taman,” ujarnya.
“APBD ini dikumpulkan dari seluruh uang rakyat, tanpa ada ini uang rakyat tengah kota gitu tidak ada. Ya pemerataan pembangunan, pembangunan taman, pembangunan fasilitas umum, harus merata. Sekarang ini masih ada yang belum dibangun di pinggiran kota.”