Sebuah kelompok pengawas senjata kimia melaporkan Rabu (10/9) bahwa pasukan Suriah telah dengan sistematis dan berkali-kali menggunakan klorin sebagai senjata dalam perang saudara yang sedang berlangsung di negara itu.
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia yang berbasis di Den Haag mengatakan timnya menemukan bukti di di lapangan bahwa tentara menggunakan gas beracun di desa-desa di Suriah utara.
Peninjauan kembali laporan penuh oleh Associated Press mendapati 13 orang tewas dalam serangan itu dan puluhan lainnya cedera.
Klorin tidak termasuk dalam daftar kimia yang harus diungkapkan oleh Suriah sebagai bagian dari persetujuan perlucutan senjata kimia pada 2013.
Organisasi pengawas senjata kimia tadi mendasarkan laporannya pada kesaksian dari para korban, dokter, petugas pertolongan pertama dan para saksi mata, serta dokumen kesehatan.