Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris mengatakan pasukan Suriah telah menewaskan sejumlah warga sipil dalam serangan udara selama dua hari terhadap benteng kelompok militan ISIS.
Kelompok itu mengatakan sedikitnya 60 warga sipil – termasuk 12 anak-anak – tewas dalam serangan udara di dua propinsi di timur dan utara Suriah.
Pasukan pemerintah Suriah hari Senin juga melancarkan ofensif untuk merebut kembali kota Dukhaniyeh di pinggiran Damaskus yang dikuasai para pemberontak Front Al Nusra dua hari lalu.
Hampir 200 ribu orang tewas di Suriah sejak konflik dimulai tiga tahun lalu.
Sementara itu di Irak, militan ISIS hari Senin menyerang sebuah kota di pinggir sungai di utara Baghdad dengan kapal-kapal meriam dan bom mobil, menewaskan sedikitnya 17 orang dan melukai 50 lainnya.
Pihak berwenang mengatakan serangan menjelang Subuh di Duluiyah – yang terletak 80 kilometer dari ibukota Irak – diawali dengan seorang penyerang bunuh diri mengendarai mobil jenis Humvee sarat bahan peledak menuju ke sebuah pertemuan suku Sunni – yang bernama Jabour.
Setelah menimbulkan ledakan dahsyat, beberapa militan menyeberangi sebuah sungai kecil dan tembak menembak berlangsung selama dua jam, sebelum para militan itu berhasil dipukul mundur.
Duluiyah sebelumnya direbut oleh gerilyawan ISIS yang didominasi warga Sunni, meskipun anggota suku Jabour yang bekerjasama dengan pasukan Irak kemudian berhasil merebut kota itu dan berjuang keras melawan upaya militan yang ingin menguasai kota itu.
Kendaraan Humvee yang digunakan dalam serangan itu tampaknya direbut dari tentara Irak, yang menurut Amerika merupakan pola perjuangan ISIS di Irak bagian barat dan utara.
Beberapa pekan ini Amerika telah melakukan serangan udara melawan ISIS, guna mendukung pasukan Irak dan Kurdi.
