Kantor Kepresidenan Perancis mengatakan tiga tentara Perancis tewas pada Senin (28/12) di Mali saat kendaraan lapis baja mereka menabrak bahan peledak di kawasan Hombori di bagian tengah negara bagian Sahel yang miskin.
Insiden itu membuat jumlah tentara Perancis yang tewas di Mali menjadi 47 orang. Perancis pertama kali mengintervensi militer Mali pada Januari 2013 untuk membantu memukul mundur para ekstremis Islamis yang telah merebut beberapa bagian negara Afrika barat itu.
Presiden Emmanuel Macron "mengenang para tentara itu dengan hormat," kata kantor presiden dalam pernyataan.
Dia menegaskan "tekad Perancis untuk terus melanjutkan perjuangan melawan terorisme," katanya.
Sebanyak 5.100 tentara Perancis tersebar di seluruh kawasan Sahel. Pasukan Perancis bersama tentara dari Mauritania, Chad, Mali, Burkina Faso dan Niger telah memerangi kelompok-kelompok ekstremis di seluruh kawasan itu. [vm/jm]