Tautan-tautan Akses

Taiwan Pelajari Taktik Perang Ukraina


Bendera Taiwan dan AS bersanding saat pertemuan legislator AS dan Taiwan di Taipei, Taiwan 27 Maret 2018. (Foto: Reuters)
Bendera Taiwan dan AS bersanding saat pertemuan legislator AS dan Taiwan di Taipei, Taiwan 27 Maret 2018. (Foto: Reuters)

Kementerian pertahanan Taiwan telah membentuk satu kelompok kerja untuk mempelajari taktik perang di Ukraina, termasuk bagaimana negara itu mampu bertahan melawan Rusia, dan telah membahasnya dengan AS, kata menterinya pada Kamis (31/3).

Taiwan, yang diklaim China sebagai teritorinya, telah meningkatkan level kesiagaannya sejak invasi Rusia, khawatir Beijing mungkin akan mengambil langkah serupa terhadap pulau itu, meskipun dilaporkan tidak ada tanda-tanda ini akan terjadi.

Kemungkinan dampak perang terhadap pemikiran militer China mengenai Taiwan, dan bagaimana China dapat menyerang pulau itu, telah diperdebatkan luas di kalangan pejabat di Taipei.

Berbicara kepada para wartawan di sela-sela sidang parlemen, Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng mengatakan mereka telah mengadakan “kontak” dengan negara-negara asing untuk membicarakan tentang bagaimana perang terjadi, dan telah membentuk kelompok kerja sendiri untuk mempelajarinya.

Topik-topik yang diikuti Taiwan antara lain kinerja militer Rusia yang buruk dan perlawanan Ukraina, ujarnya.

“Ini bukan hanya didiskusikan dalam pertemuan timbal balik antara AS dan Taiwan, tetapi juga dibahas dengan negara-negara lain yang memiliki kontak reguler dengan Taiwan,” lanjut Chiu tanpa memberikan rincian.

Kendaraan militer melewati bendera Taiwan selama latihan militer di Hsinchu, Taiwan tengah 27 Januari 2010. (Foto: REUTERS/Nicky Loh)
Kendaraan militer melewati bendera Taiwan selama latihan militer di Hsinchu, Taiwan tengah 27 Januari 2010. (Foto: REUTERS/Nicky Loh)

Tim Taiwan mengenai Ukraina mencakup akademisi dari Universitas Pertahanan Nasional, katanya.

“Akan tetapi, kami tidak akan membuat pernyataan dengan gegabah, melainkan melalui diskusi internal yang penting, untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat dalam membangun persenjataan dan mempersiapkan perang.”

Meskipun para pejabat Taiwan telah melihat banyak kesamaan dalam perang Ukraina dan situasi mereka sendiri, termasuk memiliki negara tetangga raksasa yang memiliki ambisi teritorial, mereka juga menunjukkan berbagai perbedaan besar.

Taiwan telah menyebut, misalnya “penghalang alami” Selat Taiwan yang akan membuat penempatan pasukan China di darat menjadi jauh lebih sulit daripada Rusia yang hanya melintasi perbatasan daratnya dengan Ukraina.

Taiwan juga memiliki angkatan udara yang besar dan lengkap, dan sedang mengembangkan kemampuan serang rudalnya yang tangguh.
China telah meningkatkan tekanan militernya terhadap Taiwan selama sekitar dua tahun ini.

Taiwan menolak klaim kedaulatan China, dan hanya mengatakan rakyat pulau itulah yang dapat menentukan masa depan mereka. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG