Tautan-tautan Akses

Taiwan Rilis Buku “Survival” Perang di Tengah Ancaman China


Seorang turis (kanan) berjalan melewati mural yang dilukis di dinding di Pulau Kinmen Taiwan, yang terletak hanya 3,2 km (dari pantai daratan China (di latar belakang) di Selat Taiwan, 21 Oktober 2020. (Foto: AP)
Seorang turis (kanan) berjalan melewati mural yang dilukis di dinding di Pulau Kinmen Taiwan, yang terletak hanya 3,2 km (dari pantai daratan China (di latar belakang) di Selat Taiwan, 21 Oktober 2020. (Foto: AP)

Militer Taiwan merilis buku pegangan tentang pertahanan sipil untuk pertama kalinya pada Selasa (12/4). Buku tersebut memberikan panduan bagi warga untuk bertahan hidup dalam skenario perang. Invasi Rusia ke Ukraina membuat Taipei harus berfokus dalam menanggapi tekanan China.

Beijing selalu menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya. China telah meningkatkan kegiatan militer di dekat wilayah Taiwan dalam dua tahun terakhir untuk menekannya agar menerima klaim kedaulatannya.

Buku pegangan Taiwan merinci cara menemukan tempat perlindungan dari bom melalui aplikasi smartphone, persediaan air dan makanan, serta tips untuk menyiapkan kotak P3K darurat.

Serangan Rusia terhadap Ukraina telah memicu perdebatan tentang implikasinya bagi Taiwan dan cara-cara untuk meningkatkan kesiapsiagaan, seperti reformasi pelatihan pasukan cadangan.

"(Kami) memberikan informasi tentang bagaimana warga harus bereaksi dalam krisis militer dan kemungkinan bencana yang akan datang," Liu Tai-yi, seorang pejabat dari unit Mobilisasi Kementerian Pertahanan.

Buku tersebut akan memandu kesiapan warga agar selamat dan membantu orang untuk bertahan hidup, tambahnya.

Dia mengatakan buku pegangan, yang diambil dari panduan serupa yang dikeluarkan oleh Swedia dan Jepang, akan diperbarui lebih lanjut dengan informasi lokal seperti tempat penampungan, rumah sakit dan toko untuk kebutuhan sehari-hari.

Buku pegangan ini diterbitkan dalam bentuk komik dan gambar dengan tips untuk bertahan dari serangan militer, seperti bagaimana membedakan sirene serangan udara dan cara berlindung dari rudal.

Taiwan belum melaporkan adanya tanda-tanda invasi China, tetapi Taipei telah meningkatkan kesiagaannya sejak awal perang di Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus.”

Presiden Tsai Ing-wen telah berulang kali bersumpah untuk mempertahankan pulau itu dan mengawasi program modernisasi yang luas untuk membuat pasukannya lebih bergerak dan lebih sulit untuk diserang.

Selain rencana yang diumumkan tahun lalu untuk mereformasi pelatihan bagi pasukan cadangan, pemerintah sedang menjajaki kemungkinan untuk memperpanjang wajib militer lebih dari empat bulan. [ah/rs]

Recommended

XS
SM
MD
LG